Padang (ANTARA News) - Pengendara roda dua di Kota Padang, Sumatera Barat mengeluhkan minimnya sosialisasi tentang peringatan atau pemberian informasi kabut asap yang mulai melanda daerah tersebut.
"Kemunculan kabut asap sangat dikhawatirkan oleh pengendara namun sejauh ini belum ada sosialisasi dan informasi resmi dari pemerintah," kata Merry warga Padang saat melintas dengan kendaraan roda dua, Kamis.
Menurutnya hal yang paling dikhawatirkan asap mengganggu penglihatan saat berkendaraan.
Asap tersebut, katanya bisa mengganggu pemandangan yang berakibat kecelakaan, atau sesak napas bagi pemotor yang akan berdampak penyakit pernafasan semacam Ispa.
"Seharusnya pemerintah atau instansi yang memiliki kepentingan memberikan informasi tentang kabut asap walaupun munculnya sedikit," kata Merry.
Kecenderungan sebelumnya bila telah berdampak besar barulah pemerintah memberikan peringatan.
Bahkan setelah muncul korban misal ISPA, barulah informasi tersebut disampaikan di berbagai tempat.
Dia berharap pemerintah segera melakukan sosialisasi peringatan dini tersebut.
"Dengan begitu masyarakat dapat mengantisipasi dan mencegah dampak kabut asap bila nantinya meluas," katanya.
Pengendara lain Dodi Achdiat mengaku saat ini belum mengetahui adanya kabut asap yang melanda Padang.
Bahkan menurutnya dibanding serangan kabut asap beberapa tahun lalu, kondisi udara kota Padang masih terasa seperti biasa.
Meskipun begitu dia berharap agar setiap informasi yang muncul tentang kabut asap dan bencana lainnya agar diberitahukan kepada masyarakat.
Sementara itu pakar kualitas udara dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Fadjar Goembira mengatakan bahwa kabut asap di Padang akan muncul terus selama selalu ada titik api di daerah Riau dan sekitarnya.
Dan menurutnya sejauh ini titik api di daerah Riau tersebut masih sulit diprediksi lokasi yang sebenarnya, sehingga menyulitkan mitigasi.
Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015