Kami siap menampung dengan harga sesuai yang ada di pasar ..."

Solo (ANTARA News) - Ekspor produk jamu tradisional ke berbagai negara di Asia maupun Eropa sampai saat ini jalan terus dan tidak terganggu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kata Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat.

Produk jamu yang diekspor secara keseluruhan baru sekitar lima persen, sehingga melemahnya rupiah saat ini juga tidak berpengaruh, ujarya di sela-sela pembuatan iklan jamu Tolak Angin yang dibintangi mantan presenter televisi swasta Tina Talisa di Desa Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis.

Ia mengatakan, untuk sementara ini konsumen jamu tradisional sebagian besar masih berada di dalam negeri.

"Ya, melalui model-model pembuatan iklan ini kami juga berusaha untuk mengenalkan lebih luas dengan harapan masyarakat dunia juga mengerti dan mau mengkonsumsinya untuk kesehatan," katanya.

Menyinggung dipilihnya lokasi Desa Blumbang yang berada di punggung Gunung Lawu menjadi pembuatan lokasi iklan tersebut, Irwan Hidayat mengatakan, karena di daerah ini merupakan salah satu pemasok bahan pembuatan jamu di Sido Muncul.

"Pabrik kami setiap hari rata-rata menerima kunyit kering dua ton dari petani di daerah ini, dan belum yang lainnya seperti jahe dan lain-lain, kualitasnya juga bagus," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah siap menerima bahan pembuat jamu dari petani dengan harga sesuai yang ada di pasar, dan memerlukan bahan baku jamu sebanyak 40 ton per hari.

Dikatakannya, bahan baku jamu itu juga diambil dari Wonogiri, yang termasuk salah daerah penghasil empon-empon bahan pembuat jamu.

"Kami siap menampung dengan harga sesuai yang ada di pasar, silakan dikoordinir nanti perusahaan yang saya pimpin ini akan membelinya," katanya.

Irwan Hidayat mengatakan, tanaman jahe, temulawak, kunyit dan lain-lain di Wonogiri cukup banyak, dan apabila dipelihara secara baik juga bisa menghasilkan uang.

"Untuk itu kami berharap penanaman tanaman bahan jamu ini juga terus digalakkan," ujarnya.

Jamu Sido Muncul, ditambahkannya, sudah ada 150 jenis lebih, dan 56 persen produknya diekspor ke kawasan Asia maupun Eropa.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015