Makkah (ANTARA News) - Sekitar 71 persen calon haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci baik Madinah dan Makkah, Arab Saudi, merupakan jemaah yang masuk golongan berisiko tinggi dengan penyakit yang sudah terdeteksi sebelumnya.

"Sebanyak 15 dari 21 jemaah yang meninggal sampai kemarin merupakan jemaah risti (berisiko tinggi)," kata Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, Ramon Andrias, di Makkah, Kamis.

Ia mengakui sebagian besar atau 15 jemaah yang meninggal tersebut merupakan jemaah yang menggunakan gelang merah di tangan kanan mereka.

PPIH memberi tanda kepada jemaah berusia lanjut berusia 60 tahun ke atas dengan gelang yang dibedakan atas tiga warna yaitu hijau yang berarti jemaah berusia 60 tahun ke atas dengan kondisi sehat, kuning merupakan jemaah berusia 60 tahun ke atas dalam kondisi sehat namun memiliki riwayat kesehatan dengan penyakit tertentu, dan merah merupakan jamaah usia 60 tahun ke atas dan tidak sehat.

Rabu (2/9), dua orang jemaah lagi meninggal dunia akibat serangan jantung di pemondokan mereka di Madinah.

"Keduanya memakai gelang merah," kata Ramon.

Dua jemaah tersebut adalah Marnis binti Rikin Sirin (66 tahun ) dari kloter 7 embarkasi Batam (BTH 07) meninggal pukul 02.30 Waktu Arab Saudi (WAS) dan Saadiyah binti Sulaiman Lindungan (65 tahun), kloter 5 embarkasi Balikpapan (BPN 05) meninggal pukul 11.15 WAS.

Marnis dan Saadiyah menambah daftar panjang jamaah yang meninggal dunia, sehingga sampai Kamis pukul 06.00 WAS, jumlah calon haji Indonesia meninggal mencapai 21 orang, dua di antaranya meninggal di Makkah dan sebagian besar di Madinah.

Berikut nama jemaah calon haji yang meninggal dunia:

1. Suparti binti Kasan Somin Kromoharjo (70) dari Pacitan, Jawa Timur, meninggal ketika berada di hotel di Madinah
2. Chamdanah Kalam Hasyim binti Kalam (55) dari Surabaya, Jawa Timur, meninggal dalam perjalanan di pesawat menuju Madinah
3. Ooy Rukoyah Binti Kaman (55) Sukabumi, Jawa Barat, meninggal di Masjid Nabawi usai menjalankan salat
4. Masri binti Djimun Kasan (63) asal Madiun, Jawa Timur, meninggal saat berada di pemondokan, Madinah
5. Azwardy bin Ilyas (64) berasal Sumatera Barat meninggal di pemondokan, Madinah
6. Harap Idris Dirakse (77) berasal Mantang, Loteng ,Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal di Masjid Nabawi.
7. Sunarto Wiryo WIryasantika bin WIryasantika (54) dari Cilacap, Jawa Tengah meninggal di RSAS King Fahd, Madinah
8. Ani Sofiah binti Sofiah (64) dari Sukabumi, Jawa Barat, meninggal di RSAS King Fahd, Madinah
9. Setiya Martoredjo Drono bin Martoredjo (61) dari Bandung, Jawa Barat, meninggal di Masjid Kuba, Madinah
10. Syarifah binti Ibrahim (69) dari Sumsel, meninggal di Masjid Nabawi, Madinah
11. Sawiyah bintiSukma Milasih (59) asal Loteng, NTB, meninggal di Masjid Nabawi, Madinah
12. Ermalini binti Jahar (67) asal Payakumbuh, Sumatera Barat, meninggal di Masjid Nabawi, Madinah
13. Sadali Karnawi Jaya bin Karnawi Jaya Menawi (76) asal Purbalingga, Jawa Tengah, meninggal di Pemondokan, Madinah
14. Suwito binti Nasir (57) asal Surabaya, Jawa Timur, meninggal di pemondokan di Madinah
15. Zaenuddin bin Jayani (65) asal Pandeglang, Jawa Barat, meninggal di RSAS Anshar, Madinah
16. Umin Jaeni Majusim bin Jaeni Majusim (73), asal Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal di RSAS Al Jaheer, Makkah.
17. Muhati binti Ali Maskiran (51) dari embarkasi Surabaya (SUB 006) meninggal di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah
18 Hamdah binti Abu Bakar (53) dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 004) dalam perjalanan menuju Makkah
19. Suherman Agus bin Agus (63) dari embarkasi Padang (PDG 005) meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi, Madinah,
10. Marnis binti Rikin Sirin (66), kloter 7 embarkasi Batam (BTH 07), meninggal di pemondokan, Madinah
21. Saadiyah binti Sulaiman Lindungan (65), kloter 5 embarkasi Balikpapan (BPN 05) meninggal di pemondokan, Madinah.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015