... juga menyiagakan obat-obatan, tenaga medis untuk antisipasi dampak asap dan memantau lonjakan kasus penyakit dari pengaruh asap tebal itu...

Rengat, Riau (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, menyatakan status kabut asap sudah masuk kategori berbahaya karena itu diminta masyarakat untuk waspada.

"Kami telah mendata dan mendapatkan keterangan dari alat deteksi bahwa saat ini asap masuk level berbahaya sehingga masyarakat diminta untuk memakai masker," kata Kepala Dinas Kesehatan Indragiri Hulu, Suhardi, di Rengat, Kamis.

Ia mengatakan, sudah seminggu ini kabut asap semakin tebal, jarak pandang berkisar seratus meter karena itu semua pengguna kendaraan diminta berhati-hati agar dapat terhindar dari kecelakaan.

Bau asap pun sudah sangat menyengat, dikhawatirkan dapat mengganggu pernapasan hingga tidak dapat beraktivitas dengan baik, masker yang dibagikan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai salah satu alternatif mengurangi terjangkitkan gejala sesak napas.

" Kami mengantisipasi dengan membagikan masker, mensosialisasikan dampak asap di tengah masyarakat dan mendatangkan alat khusus," sebutnya.

Suhardi juga mengatakan, pihaknya sudah memasang alat pemantau Indeks Standar Pencemaran udara (ISPU) di Rengat, alat tersebut didatangkan dari Kota Batam.

Pemasangan ISPU ini di halaman kantor Bupati Indragiri Hulu, alat itu dipinjam dari BTKL Batam, saat ini terdeteksi angka 335 yang ditunjukkan oleh alat tersebut artinya sudah menunjukkan level bahaya karena itu perlu kewaspadaan penuh.

Dinas Kesehatan Inhu juga melakukan kegiatan pendistribusian masker ke Puskesmas dan masyarakat langsung pada titik rawan dan membuat surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus penyakit dampak asap.

"Kami juga menyiagakan obat-obatan, tenaga medis untuk antisipasi dampak asap dan memantau lonjakan kasus penyakit dari pengaruh asap tebal itu," ujarnya.

Stok masker di Diskes tinggal sekitar 5.000, meski demikian pihaknya sudah meminta ke Pekanbaru agar mengirimkan masker tambahan.

Ia juga menjelaskan, hasil data ISPU sudah disampaikan ke sejumlah SKPD antara lain Dinas pendidikan, BLH dan KPBD, sedangkan untuk saat ini tercatat warga yang terserang penyakit ISPA sudah mencapai 1434 kasus, penyakit pneumonia 39, asma 17, infeksi mata, infeksi kulit 46.

Pewarta: Asripilyadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015