Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengundang para pedagang pasar di seputar Jakarta makan siang bersama di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Sekitar 100 pedagang dari Pasar Gembrong, Pasar Jatinegara, Pasar Pramuka, Pasar Ikan Muara Angke, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Pagi Kramat Jati, Pasar Minggu, Pasar Makassar, Pasar Kue Subuh Senen, serta pedagang kaki lima di Sunda Kelapa, Proklamasi, Pluit, dan Kota Tua, dan para pengemudi bajaj menghadiri acara makan bersama itu.
"Saya ingin siang hari ini mendapatkan masukan, mendapatkan masalah-masalah yang ada di pasar baik masalah penataannya, baik berkaitan harga, baik harapan kebijakan ke depan seperti apa," kata Presiden.
"Itu memang urusan Pak Ahok bukan urusan Pak Presiden tapi tidak apa-apa, saya dapat problemnya apa, saya sampaikan ke Gubernur," tambah dia.
Jokowi mengatakan bahwa dia tetap memperhatikan dan membantu penataan tempat usaha pedagang kaki lima.
Dia berpesan kepada para pedagang yang tempat usahanya sudah ditata agar menjaga ketertiban dan tidak melanggar peraturan.
"Dalam membuat kebijakan, saya ingin mendengar langsung dari bapak ibu, ini kan pelaku ekonomi jadi kondisi riil di lapangan seperti apa, itu yang ingin saya ketahui, sehingga antara jabatan sekarang yang menjadi tanggung jawab saya dengan yang sehari-hari dilakukan bapak ibu semuanya bisa sambung," katanya.
Ia mengatakan mulai Juli pemerintah memangkas suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang semula 23 persen per tahun menjadi 12 persen per tahun.
Pemerintah menargetkan tahun ini dana KUR bisa tersalur Rp30 triliun dan pada 2016 diupayakan bisa naik hingga Rp120 triliun agar bisa membantu para pelaku usaha mikro kecil menengah termasuk pedagang kaki lima dan pedagang pasar.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015