Ada penurunan angka pemilih sekitar 13 ribu orang dari pemilih Pilpres ke Pilkada ini, pada Pilpres 2014 angka pemilihnya di atas 700 ribu orang."Bantul (ANTARA News) - Jumlah daftar pemilih sementara Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum setempat menurun dibanding angka pemilih pada Pemilihan Presiden 2014.
"Ada penurunan angka pemilih sekitar 13 ribu orang dari pemilih Pilpres ke Pilkada ini, pada Pilpres 2014 angka pemilihnya di atas 700 ribu orang," kata Komisioner KPU Bantul, Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Arif Widayanto di Bantul, Kamis.
Menurut dia, daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada Bantul 2015 yang ditetapkan KPU Bantul pada rapat pleno rekapitulasi Rabu (2/9) berjumlah sebanyak 685.920 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 335.427 orang dan perempuan 350.493 orang.
Ia mengatakan sedangkan daftar pemilih yang ditetapkan KPU untuk penyelenggaraan Pemilu 2014 baik Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) jumlahnya di atas 700 ribu orang.
"Penurunan angka jumlah daftar pemilih ini dikarenakan beberapa faktor di antaranya, pencoretan nama yang sudah meninggal, pindah domisili maupun penduduk luar Bantul, karena pada Pilpres warga luar daerah didata pemilih," katanya.
Ia mengatakan, meski DPS Pilkada telah ditetapkan, namun bukan berarti data itu yang akan digunakan pada pemungutan suara 9 Desember 2015, sebab masih ada tahapan sebelum ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (DPT) Oktober nanti.
"Tahapan selanjutnya adalah pencermatan dan tanggapan atau masukan dari masyarakat terhadap data pemilih ini, hasil pleno ini akan diumumkan hingga tingkat Desa mulai 10 september hingga 19 September," kata Arif.
Sementara itu, selain DPS Pilkada, KPU Bantul juga menetapkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan dalam pemungutan suara sebanyak 1768 lokasi yang tersebar di sekitar 900 pedukuhan dari 75 desa se-Bantul.
Pilkada Bantul 2015 diikuti dua pasang calon bupati dan wakil bupati, yakni Suharsono-Abdul Halim Muslih yang diusung Partai Gerindra dan PKB, kemudian Sri Suryawidati-Misbakhul Munir yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Nasdem.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015