Timika (ANTARA News) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro mengharapkan Kapal Klinik Terapung untuk mendukung pelayanan kesehatan di wilayah pesisir pantai Mimika bisa segera tiba di Timika dalam bulan September ini.
Kabag Humas LPMAK Yeremias Imbiri di Timika, Rabu, mengatakan sedianya Kapal Klinik Terapung yang dirakit di Surabaya itu tiba di Timika Agustus, namun mengalami sejumlah permasalahan saat pelayaran dari Surabaya.
"Dalam perjalanan dari Surabaya ke Timika ada sejumlah masalah yang dihadapi yaitu saat tiba di Bali, Maumere, Alor dan perairan Wetar. Apalagi saat ini kondisi gelombang di laut juga cukup tinggi. Informasi terakhir, Kapal Klinik Terapung LPMAK masih berada di Alor untuk perbaikan sejumlah alat yang rusak," jelas Yeremias.
Ia mengatakan, keputusan LPMAK untuk membeli sebuah Kapal Klinik Terapung semata-mata untuk memperkuat upaya dan program penanggulangan masalah kesehatan warga yang bermukim di kampung-kampung wilayah pesisir.
Pasalnya, selama ini pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir Mimika yang terpencil dan terisiolasi itu sering mengalami hambatan lantaran petugas kesehatan sering tidak berada di tempat, transportasi yang sulit dan berbagai faktor lainnya.
Kapal klinik terapung tersebut dirakit di galangan kapal PT Indo Raya Surabaya.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Emanuel Kemong beberapa waktu lalu mengatakan untuk sementara waktu pengoperasian Kapal Klinik Terapung itu nantinya tetap dipercayakan kepada pihak PT Indo Raya Surabaya.
Perusahaan itu juga akan melatih putra-putri Suku Amungme dan Kamoro yang nantinya dipercaya untuk mengoperasikan kapal tersebut.
"Kapal ini akan berlayar ke kampung-kampung, kemudian tim kesehatan turun sejenak memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kalau ada pasien yang sakit gawat darurat langsung dievakuasi menggunakan kapal klinik terapung ke Timika. Kami juga menyiapkan sebuah klinik transit di Jembatan Paumako II. Begitu pasien datang dari kampung, maka langsung disiapkan ambulans untuk membawa pasien ke rumah sakit di Timika," jelas Emanuel.
Ia mengatakan, kapal klinik terapung ini nantinya dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang selama ini terlibat dalam kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat pesisir Mimika baik Biro Kesehatan LPMAK, Dinkes Mimika, RSMM, RSUD maupun puskesmas-puskesmas di wilayah pesisir.
Kapal dengan panjang 17 meter dan lebar 8 meter itu dilengkapi dengan kamar bedah, ruang tunggu pasien, poliklinik, ruang opname, ruang obat dan ruang dokter.
"Semua sudah disiapkan, termasuk obat-obatan dan tim medis yang nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan di wilayah pesisir. Kapal klinik terapung ini termasuk yang paling lengkap untuk kawasan timur Indonesia," jelasnya.
Kapal berbahan aluminium atau logam putih perak, ringan, yang seluruh materialnya didatangkan dari Australia itu dirakit oleh PT Indo Raya Surabaya.
Untuk pengadaan kapal klinik terapung tersebut, LPMAK menggelontorkan dana lebih dari Rp10 miliar. Biaya pembuatan kapal sedikit lebih mahal karena kapal klinik terapung tersebut tidak menggunakan baling-baling tetapi memakai jet air disesuaikan dengan kondisi perairan di wilayah pesisir Mimika yang sangat bergantung pada kondisi pasang surut.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015