"Enggak terkejut, saya malah tahu berita itu dari kawan-kawan wartawan. Dalam instansi Polisi atau TNI itu biasa ganti-ganti posisi," kata Budi Waseso di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa.
Dia mengaku bekerja seperti biasa dan tetap menangani kasus.
Budi juga mengatakan bahwa jika jabatannya sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri akan dicopot maka pasti ada pemberitahuan dari Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.
Dan kalau akhirnya dia benar diberhentikan sebagai Kepala Bareskrim, dia mengaku tidak keberatan.
"Ini kan amanah, saya tidak selama-lamanya menjadi Kabareskrim," kata dia.
Direktur Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Polisi Victor Simanjutak sebelumnya menuturkan penindakan sejumlah kasus bisa jadi terganggu kalau isu pencopotan jabatan Budi Waseso yang kini berhembus benar terjadi.
"Enggak bisa dijamin apa yang dilakukan penyidik. Nanti mereka juga takut. Misalnya mereka mengungkap kasus, mereka terancam dicopot," kata Victor.
Ia mengatakan penyidik Badan Reserse Kriminal Polsi sekarang sedang menangani kasus-kasus seperti dugaan korupsi di Pertamina Foundation atau kasus korupsi terkait bongkar muat batang dan pengadaan di PT Pelindo II yang membutuhkan ketenangan.
"Penyidik perlu ketenangan. Jangan diganggu dengan isu seperti ini. Anggota Bareskrim sekarang semangat bekerja karena dipimpin yang semangat kerja, kalau Kabareskrim-nya dicopot saya takut ini jadi langkah mundur," kata dia.
Dia juga menyebut sederet prestasi Budi Waseso, termasuk penyelamatan triliunan rupiah uang negara dalam kasus kondensat PT Trans Pacifik Petrochemical Indotama (TPPI).
"TPPI dulu enggak pernah tersentuh sekarang bisa kami selesaikan. Kemana negara selama ini? Apa mau semua yang sudah dilakukan ini mundur lagi?" ucapnya.
Meski tak menyebutkan siapa dalangnya, Victor menduga ada skenario besar di balik penghembusan isu mengenai pencopotan jabatan Budi Waseso itu.
"Saya enggak tahu ini hanya ancaman atau psywar. Tapi kalau sampai terjadi ini langkah mundur dan ancaman bagi penegakan hukum," kata dia.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015