Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai akar masalah sering terjadinya bentrok antara personil TNI dan Polri adalah wilayah abu-abu, yaitu aksi beking oleh masing-masing institusi.
"Ada banyak masalah yang harus diselesaikan oleh pimpinan dua lembaga. Kebanyakan muncul di wilayah abu-abu seperti beking-bekingan dan ini harus diselesaikan," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa.
Dia menilai ada motif ekonomi yang menyebabkan personil TNI-Polri masuk ke wilayah abu-abu tersebut dan harus segera diselesaikan.
Menurut dia, Komisi I DPR RI sudah sejak lama mengingatkan hal tersebut, bahwa permasalahan ekonomi diantara para anggota kedua institusi itu bisa menjadi pemicu masalah konflik.
"Kami sudah membuat Panitia Kerja namun belum ditindaklanjuti. Masalah kesejahteraan prajurit menjadi masalah yang harus diselesaikan," ujarnya.
Politisi PKS itu menjelaskan masalah kesenjangan diantara personil TNI-Polri sebenarnya sudah bisa diselesaikan di awal karena ada wacana pendidikan diawal, personil kedua institusi itu disatukan selama enam bulan.
Menurut dia, setelah enam bulan, personil tersebut dipisah lalu kembali ke institusi masing-masing sehingga sebenarnya langkah itu sudah tepat dilakukan untuk meredam terjadinya konflik sejak dini.
"Lalu ada rencana latihan bersama antara TNI-Polri yaitu TNI akan memberikan pendidikan kepada Polri," katanya.
Mahfudz mengatakan wacana TNI akan ditarik ke baraknya masing-masing, sulit dilakukan apabila banyak personil institusi tersebut masih berada di wilayah abu-abu.
Dia menilai, pelibatan TNI dalam pembangunan saat ini sebenarnya sangat besar dan mengisi banyak kekosongan yang tidak bisa dilakukan pemerintah.
"TNI mengisi banyak kekosongan yang tidak bia dilakukan pemerintah, seperti pelibatan TNI untuk swasembada pangan," ujarnya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015