Kupang (ANTARA News) - Akademisi Pertanian Agribisnis dari Universitas Nusa Cendana Kupang Ir Leta Rafael Levis, M.Rur. Mnt mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi deadline atau batas terakhir pada Kementerian Pertanian untuk dapat mencapai swasembada pangan pada 2018.
Swasembada pangan khususnya beras, jagung, dan kedelai dalam waktu tiga tahun, atau di 2018, dan setelah itu (tiga tahun dari sekarang) diharapkan tak ada lagi impor ketiga komoditas pangan bisa ditekan serendah-rendahnya," katanya kepada Antara di Kupang, Senin.
Dosen pada Fakultas Pertanian Undana Kupang itu mengatakan hal tersebut terkait persiapan upaya jangka pendek dan jangka panjang dalam memenuhi ketahanan pangan konsumen dan rakyat di Tanah Air ini dan ke depan.
Saat ini, katanya, untuk mencapai ketahanan dan swasembada pangan tersebut beberapa langkah strategis dirancang pemerintah yang dirangkum dalam upaya khusus (upsus) swasembada pangan, dengan fokus pada tujuh komoditas utama yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, daging, dan gula.
Khusus untuk tiga tahun ke depan, katanya, pemerintah pusat melalui Kementan membentuk tim Upsus padi, jagung, kedelai (pajale) yang tugasnya menggenjot produksi tiga komoditas pangan tersebut.
Caranya, melalui berbagai upaya seperti perbaikan jaringan irigasi, perluasan areal tanam, mekanisasi dengan alat-alat pertanian modern, bantuan sarana produksi (benih, pupuk, pestisida), dan lainnya.
Langkah ini katanya, perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah daerah terutama Dina Pertanian dan Perkebunan setempat, sehingga ada sinergitas antara pusat dan daerah dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan.
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015