Jakarta (ANTARA News) - Oracle mengumukan hasil studi “Oracle Cloud Agility” yang mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan di wilayah Asia Pasifik menunjukan tanda-tanda adanya kelincahan di beberapa area bisnis dan menyadari manfaat cloud, antara lain mampu menyesuaikan diri dengan cepat ke peluang bisnis baru atau menghasilkan produk dan layanan baru.

Namun, riset Oracle ini juga memperlihatkan kurangnya kesadaran mengenai bagaimana solusi teknologi, seperti platform-as-a-service (PaaS), bisa dimanfaatkan untukmenghadapi tantangan bisnis, seperti mengatur beban kerja dengan fleksibel atau mengembangkan aplikasi baru dengan cepat.

“Bagaimana cepatnya negara-negara di Asia beradaptasi terhadap teknologi digital, seperti teknologi mobile, sangat jelas terlihat. Namun, di perekonomian global saat ini, perusahaan-perusahaan tidak boleh mudah puas dengan kondisinya," kata Chris Chelliah, Group Vice President & Chief Architect, Core Technology & Cloud, Asia Pasifik, dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

"Riset ini menunukkan banyak perusahaan yang belum memanfaatkan solusi PaaS untuk meningkatkan kelincahan dan tetap menjadi terdepan di era digital ini,” sambung dia.

Studi "Oracle Cloud Agility" melakukan survei terhadap 759 pegawai yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Asia Pasifik untuk memahami kelincahan bisnis di era cloud.

Para responden menyadari pentingnya kelincahan cloud untuk bisnisnya. Sejumlah 85 persen menyatakan bahwa kemampuan untuk mengembangkan, menguji, dan meluncurkan aplikasi bisnis baru itu penting bagi keberhasilan bisnis.

Selain itu, hampir sepertiga responden (29 persen) yakin mobilisasi aplikasi dan layanan yang efektif itu menjadi faktor infrastruktur TI yang penting dalam keberhasilan bisnis.

Studi ini juga mengungkapkan bagaimana kelincahan dalam daya saing itu penting untukbisnis. Bahkan, kemampuan pesaing untuk meluncurkan inovasi layanan pelanggan dengan lebih cepat dilihat sebagai ancaman utama dalam bisnis (29 persen).

Mengenai tanda-tanda kelincahan bisnis, lebih dari setengah responden (52 persen) merasa bahwa mereka memiliki infrastruktur IT yang mampu menghadapi persaingan.

Selain itu, sebanyak 60 persen responden menyatakan bahwa mereka bisa mengembangkan, menguji, dan menerapkan aplikasi bisnis baru untuk penggunaan di perangkat mobile dalam kurun waktu enam bulan, sementara itu hampir 46 persen mengatakan mereka bisa melakukan semua itu dalam kurun waktu satu bulan.

Lebih jauh lagi, hasil survei ini menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan belum menyadari bagaimana PaaS bisa meningkatkan kelincahan operasional. Hanya 26 persen responden menyatakan mereka mengerti apa itu PaaS sepenuhnya.

Bagimereka yang mengatakan bahwa mereka mengertai solusi PaaS, dua manfaat utama yang diungkapkan adalah solusi ini bisa menghemat biaya internal TI (50 pesen responden) dan menghemat biaya pengembangan aplikasi (40 persen responden).

“Banyak perusahaan sudah mengetahui bahwa kelincahan bisnis itu merupakan kunci keberhasilan, namun belum semuanya menyadari bagaimana kelincahan ini bisa direalisasikan melalui investasi ke solusi teknologi yang tepat,” kata Robert Shimp, Group Vice President, Oracle.

“Solusi PaaS memberikan kemampuan pada perusahaan untuk membangun aplikasi baru dengan cepat, hanya dalam kurun waktu dua minggu, memungkinkan mereka untuk meluncurkan aplikasi, baik internal atau pun aplikasi pelanggan, dengan cepat. Dengan begitu, perusahaan mampu merespon kondisi pasar secara langsung dan menawarkan produk serta layanan ke pelanggan dengan lebih cepat," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015