Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp10 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp16,3 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang yang dilakukan ini memenuhi jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp10 triliun.
Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03151202 mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,867 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 2 Desember 2015 ini mencapai Rp2,95 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 5,4 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,99 persen.
Untuk seri SPN12160902, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,73175 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 2 September 2016 ini mencapai Rp3,24 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,3 persen.
Untuk seri FR0053, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,50360 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 ini mencapai Rp4,36 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,3 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,6 persen.
Untuk seri FR0056, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,72928 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2026 ini mencapai Rp3,79 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,02 persen.
Untuk seri FR0072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,0793 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mencapai Rp2,03 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 9,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 10,12 persen.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015