"Jangan dalam kondisi begini jangan bicara kenaikan upah. Itu belum waktunya juga," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa sore.
Jika tuntutan buruh terlalu berat saat ekspor perusahaan sedang melambat, ia mengatakan, maka investor malah bisa melakukan pemutusan hubungan kerja untuk efisiensi.
Namun dia mengatakan bahwa buruh berhak mengemukakan tuntutannya lewat unjuk rasa.
"Masalah ini kan masalah kita semua, masalah tuntutan ekonomi. Mari kita selesaikan secara bersama-sama bahwa kerja efisien dan harus kita tingkatkan produktivitas kita," katanya.
Buruh di daerah Jakarta dan sekitarnya hari ini berdemonstrasi di beberapa titik termasuk Bundaran Hotel Indonesia dan Istana Negara di Jalan Merdeka Utara.
Dalam aksinya, mereka menuntut kenaikan upah 22 persen dan menolak kebijakan pemerintah yang memudahkan pekerja asing masuk ke Indonesia dengan meniadakan kewajiban menguasai Bahasa Indonesia. Para demonstran meminta perbaikan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015