Jakarta (ANTARA News) - Perempuan Thailand yang disebut polisi Senin kemarin sebagai tersangka Bom Bangkok membantah mengetahui serangan itu dan mengaku sedang berada di Turki serta terkejut karena mendapati dirinya dikait-kaitkan dengan teror dua pekan lalu itu.

Wanna Suansan yang memiliki nama muslim Maisaroh, 26 tahun, yang fotonya diperlihatkan polisi ke publik, menyatakan dia tengah berada di Turki selama tiga bulan terakhir ini.

Maisaroh adalah tersangka pertama yang disebut pihak penyelidik pemboman 17 Agustus di Kuil Erawan yang menewaskan 20 orang itu.

Menurut polisi, dia masuk ke sebuah apartemen di Bangkok yang kemudian digeledah polisi dan ditemukan bahan-bahan pembuat bom.

Seorang wartawan AFP melacak nomor Maisaroh untuk kemudian meneleponnya Senin kemarin dan ternyata wanita ini menjawab panggilan telepon sang reporter.

Kepada AFP, Maisaroh mengaku tinggal di Kayseri, Turki, bersama suaminya yang tidak dia ungkapkan kewarganegaraannya.

Maisraoh yang berasal dari provinsi Phang Nga yang mayoritas muslim itu mengaku kaget saat teman-temannya di Thailand mengirimkan dia foto dalam kartu identitasnya yang telah tersebar luas di Thailand.

"Saya kaget sekali dan sempat mengira teman-teman saya lagi bercanda. Saya sudah setahun lebih tidak lagi di apartemen itu. Saya telah menyewakannya dan teman suami sayalah yang tinggal di sana. Saya enggak tahu berapa orang yang tinggal di sana," kata Maisaroh.

"Saya sudah sekitar tiga bulan berada di sini (Turki).

Dia juga mengaku bahwa polisi Thailand menghubunginya dan memintanya untuk tidak perlu khawatir serta tetap menjalin kontak dengan mereka.

Maisaroh mengaku tak bisa berkata lebih banyak lagi karena polisi memperingatkannya untuk tidak berbicara kepada media.

Senin malam lalu polisi Thailand menolak memasiktan apakau mereka yakin Maisaroh ada di Turki.

Dalam tayangan televisi tertayang pula seorang tersangka berjenggot yang disebut polisi pria belum teridentifikasi yang diduga menyewa apartemen itu.

Tetapi Maisaroh mengaku tidak mengenal pria ini, demikian Bangkok Post.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015