... mereka mau bangun pabrik baja dari hulu ke hilir."

Jakarta (ANTARA News) - Delegasi perdagangan Taiwan menyatakan akan merelokasi empat bidang industrinya ke Indonesia, yakni di sektor baja, elektronik, perkapalan dan kilang minyak.

"Mereka datang sebagai perwakilan dagang dari Taiwan. Mereka menyampaikan akan merelokasi beberapa industri ke Indonesia," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan, beberapa industri tengah menjajaki investasi di empat bidang tersebut, namun produsen baja asal Taiwan China Steel menyatakan akan membangun pabrik baja di Indonesia dengan PT Artha Metal Synergi.

"Mereka akan menandatangani Nota Kesepahaman besok Selasa (1/9). Menurut informasi, mereka mau bangun pabrik baja dari hulu ke hilir," ujarnya.

Kedua perusahaan tersebut, menurut dia, akan mulai dengan membangun pabrik untuk industri hilir baja yang perlahan-lahan akan membangun pabrik hulunya, dan Indonesia akan dijadikan basis produksi.

Setelah penandatanganan tersebut, dikatakannya, akan dilakukan pengkajian lebih lanjut tentang bisnis yang akan dibangun hingga akhirnya mencapai kesepakatan usaha patungan (joint venture).

Dari situ, ia menyatakan, pihak Kementerian Peristrian RI akan mengetahui nilai investasi, luas pabrik, hingga produk hilir baja yang akan diproduksi.

"Sebenarnya, kalau satu pabrik baja itu dari pengalaman minimal investasinya 300 juta dolar AS atau Rp3 triliun. Jadi, tidak mungkin di bawah itu," ujarnya.

Putu menambahkan, salah satu industri perakitan ponsel asal Taiwan juga akan bekerjasama dengan PT Telesindo untuk memproduksi ponsel bermerek Ti-Phone, yang selama ini produknya sudah beredar di Indonesia.

"Mereka juga akan bekerja sama dan sudah menandatangani MoU juga. Tapi, saya belum jelas soal nilai investasi dan perusahaan asal Taiwan itu apa," demikian Putu Suryawirawan.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015