"Berdasarkan satelit Terra dan Aqua pada Senin pukul 05.00 WIB kita mendeteksi sebanyak 164 titik panas dengan 120 diantaranya dipastikan sebagai titik api," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Senin
Ia menjelaskan terdapat tiga kabupaten di Riau yang menjadi penyumbang titik api terbanyak yakni Indragiri Hili dengan 64 titik api, Indragiri Hulu dengan 22 titik api serta Pelalawan dengan 18 titik api.
Sementara itu sejumlah titik api lainnya menyebar di Siak dengan tujuh titik api, Bengkalis dan Dumai masing-masing tiga titik api, serta Kampar dan Rokan Hilir dengan dua dan satu titik api.
Jumlah titik api di Riau dalam tiga hari terakhir terus mengalami peningkatan. Menurut Sugarin, hal ini dikarenakan Riau akan terus mengalami musim kemarau hingga Oktober mendatang. "September seharusnya sudah memasuki musim penghujan, akan tetapi dampak El Nino membuat siklus cuaca berubah di mana musim kemarau hingga Oktober," katanya.
Sementara itu akibat peningkatan jumlah titik api, sejumlah daerah yang sebelumnya telah diselimuti kabut asap saat ini kondisinya semakin memburuk.
Di Kota Pekanbaru asap terlihat sangat tebal dengan jarak pandang hingga 1 kilometer. Sementara itu di Pelalawan jarak pandang berkisar 500 meter.
Sebelumnya pemerintah provinsi Riau telah memutuskan untuk memperpanjang status Siaga darurat kabut asap hingga akhir September mendatang.
Menurut kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edwar Sanger, perpanjangan status siaga darurat kabut asap tersebut merupakan langkah pemerintah Riau melalui Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan untuk mengantisipasi terjadinya kembali bencana kebakaran di Riau.
Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015