... semua ditanggung pemeritah Kabupaten Kudus. Sementara untuk sekolah swasta akan mendapatkan subsidi sebesar 20 persen...

Kudus, Jawa Tengah (ANTARA News) - Kinerja pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama tujuh tahun terakhir di bawah kepemimpinan Bupati Kudus, Musthofa, menunjukkan trend positif.

"Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan di segala bidang mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan," kata Musthofa, di sela-sela menjadi pembicara pada acara Refleksi Tujuh Tahun Kepemimpinan Bupati yang digagas Konsorsium Masyarakat Kudus Bersih.


Sementara itu, Ketua KMKB, Sururi Mujib, menyatakan, refleksi sebagai bentuk dukungan kepada pemkab demi kemajuan Kudus sekaligus bertepatan memperingati ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Mulai dari biaya persalinan hingga meninggal dunia, kata dia, semua ditanggung oleh pemerintah kabupaten, termasuk biaya pendidikan dan kesehatan yang menjadi prioritas utama.

Pemerintah Kabupaten Kudus, lanjut dia, juga menggulirkan program perawatan di kelas III gratis hanya cukup menunjukkan KTP sebagai bukti warga Kudus.

"Anak usia belajar di Kudus diwajibkan mengenyam pendidikan 12 tahun atau sampai lulus SMA atau sederajat," ujarnya menegaskan.

Oleh karena itu, lanjut dia, tidak ada lagi alasan tidak bisa sekolah karena persoalan biaya karena pemkab sudah menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai mereka.

Untuk tahun ini saja, kata dia, telah dianggarkan lewat APBD untuk beasiswa sebesar Rp30 miliar ditambah lagi dana bantuan operasional sekolah daerah sebesar Rp20 miliar.

"Melalui program beasiswa mulai SD/MI hingga tingkat SMA/SMK Negeri semua ditanggung pemeritah Kabupaten Kudus. Sementara untuk sekolah swasta akan mendapatkan subsidi sebesar 20 persen," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, pemkab juga kembali menggulirkan program beasiswa untuk warga Kudus yang melanjutkan ke bangku kuliah.

Untuk tahun ini, kata dia, setiap kecamatan dialokasikan satu orang, sehingga total di Kudus ada sembilan orang yang akan dibiayai perkuliahannya, termasuk biaya kos.

"Silakan jika ada masyarakat yang menginginkan beasiswa itu, dengan catatan harus memiliki prestasi akademik serta sikap prilakunya juga baik," ujarnya.

Guna menyukseskan visi itu di sisa kepemimpinannya, dia berharap, ada kerja sama dari semua pihak, terutama RT, RW, dan kepala desa.

"Jika ada warganya yang putus sekolah silakan dilaporkan ke Dinas Pendidikan agar mereka bisa mengenyam pendidikan hingga lulus SMA," ujarnya.

Dalam hal permodalan usaha, lanjut dia, pemerintah Kabupaten Kudus juga menggulirkan program baru lewat Kredit Usaha Produktif, yang diperuntukkan bagi pelaku usaha kecil menengah.

Pelaku usaha yang sudah mendapatkan kartu KUP, katanya, akan diberikan kemudahan dan keringanan karena bisa memperoleh pinjaman modal tanpa jaminan atau agunan dengan bunga ringan, yakni 0,9 persen.


Pewarta: Akhmad Lathif
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015