Jakarta (ANTARA News) - Ahli Urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, dr Marto Sugiono SpU, mengatakan saat ini batu ginjal dapat diatasi tanpa operasi melainkan dengan "Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy" (ESWL) atau gelombang suara kejut.
"ESWL adalah tindakan tanpa pembedahan yang bertujuan untuk menghancurkan batu ginjal tanpa operasi," ujar Marto di Jakarta, Sabtu.
Dengan metode tersebut, batu ginjal dihancurkan menjadi lebih kecil sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing. Metode tersebut tanpa menggunakan laser.
"Obat-obatan tidak bisa menghancurkan batu ginjal, jika batu ginjalnya sudah berukuran lebih dari 5 mm."
Dengan menggunakan gelombang suara kejut, batu ginjal dihancurkan menjadi lebih kecil sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing.
Marto menjelaskan tak perlu waktu lama untuk metode tersebut yakni hanya sekitar satu jam dan tidak memerlukan pembiusan. Pasien hanya diminta berbaring untuk mengetahui posisi batu ginjal tersebut. Kemudian gelombang suara kejut difokuskan pada batu ginjal.
Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien akan diminta untuk meminum banyak cairan untuk membilas keluar sisa batu ginjal yang tersisa. Marto menambahkan rumah sakitnya menyediakan paket ESWL mulai Rp8,5 juta.
"Setiap tahun lebih dari setengah juta orang datang ke rumah sakit dengan masalah saluran kemih, khususnya batu ginjal."
Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20 persen dan terjadi pada usia produktif (20 hingga 50 tahun).
"Hal itu dikarenakan gaya hidup, karena kesibukan bekerja sehingga membuat seseorang lupa minum," jelas dia.
Idealnya setiap orang mengonsumsi sekitar 2,5 liter air putih setiap harinya. Faktor risiko lainnya adalah tinggal dan bekerja di daerah panas dan asupan kalsium yang kurang.
"Awalnya dalam bentuk kristal kemudian lama-lama terbentuk batu ginjal," lanjut dia.
Perlu diwaspadai apabila batu ginjal dibiarkan membesar dan menyumbat aliran urin serta menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat permanen.
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015