"Tari Thengul massal batal melibatkan 2.000 penari dengan target masuk Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Disbudpar Bojonegoro Suyanto di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut dia, batalnya pelaksanaan tari Thengul dengan melibatkan 2.000 penari, dengan mempertimbangkan teknis latihan, dan kemampuan penari dalam memperagakan tari Thengul.
"Tapi target tari Thengul massal, dengan melibatkan 2.000 penari tetap masuk agenda," ujarnya.
"Pergelaran tari Thengul di Bendung Gerak, juga sebagai persiapan menggelar tari Thengul massal dengan jumlah 2.000 penari," tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan persiapan tari Thengul massal sudah mulai dilakukan dengan melatih sejumlah penari wanita, yang kemudian juga akan diteruskan melatih penari lainnya.
"Kita harapkan penari yang terlibat dari para pelajar yang ada di seluruh kecamatan di Bojonegoro," ucapnya.
Yang jelas, katanya, pergelaran tari Thengul massal tersebut, sebagai upaya mempromosikan tari Thengul, yang merupakan tari khas daerahnya, yang mengadopsi tari-tarian yang ada di Wayang Thengul.
Selain itu, lanjut dia, pergelaran tari Thengul massal itu, sekaligus juga untuk merayakan HUT ke-338 kabupaten.
Oleh karena itu, menurut dia, dalam pelaksanaannya sebanyak 500 penari Thengul, akan mengawali dari kebun belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, yang selama ini masuk wisata agrobisnis terbaik di Jawa Timur.
"Dengan berjalan kaki para penari, menuju lokasi Bendung Gerak Bengawan Solo. Lokasi yang yang akan dimanfaatkan untuk menari Thengul sudah kami survei bersama tim ahli tari dari Surabaya," katanya, menegaskan.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015