Dari namanya saja, mungkin kita sudah mulai curiga ia memiliki kaitan dengan Indonesia, karena dalam susunan namanya ada nama salah satu di kabupaten Riau, yaitu Indragiri.
"Ibu saya orang Madura, ayah saya dari Riau. Dari kecil kita diajari bahwa jamaah haji Indonesia bukan jamaah biasa, mereka saudara kita," ujarnya lagi dihadapan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan anggota Muassasah yang sebagian besar memiliki latar belakang yang sama dengannya yaitu keturunan Indonesia.
Jadilah pertemuan atau taaruf di Hotel Grand Al Aseel antara petugas Indonesia dengan Muassasah malam itu, Kamis, sekitar pukul 21.00 waktu Arab Saudi (WAS) atau Jumat dini hari, pukul 02.00 WIB berlangsung sangat akrab.
Mereka ngobrol dengan santai dan tawa yang sering kali terdengar di setiap meja dimana petugas duduk berbaur dengan keturunan Arab-Indonesia itu.
Terobosan
Memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saefuddin sangat menekankan peningkatan pelayanan jamaah haji Indonesia.
Salah satu terobosannya adalah menyediakan makan siang sebanyak 15 kali selama jamaah berada di Makkah. Selama ini jamaah hanya mendapat makan selama di Jeddah, Madinah, dan Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Tidak itu saja, cuaca ekstrem yang memasuki musim panas pada pelaksanaan haji tahun ini juga menjadi perhatian pemerintah. Lukman Hakim secara tegas dalam beberapa pertemuan dan wawancara mengatakan akan mengusahakan ada alat pengatur suhu udara atau AC (air conditioning) dalam tenda jamaah ketika wukuf di Arafah.
Oleh karena itulah Menag meminta PPIH tahun ini menyiapkan penyejuk udara di dalam tenda. Bahkan ia meminta ada perbaikan tenda dan karpet selama di Arafah, agar 155.200 jamaah haji reguler merasa nyaman ibadah di tengah terik mentari.
Maraton
Permintaan itu tentu saja diupayakan para petugas dibawah koordinasi Ketua PPIH Ahmad Dumyathi Bashori yang secara maraton melakukan pertemuan dengan Muassasah untuk memenuhi amanah dari Menag tersebut.
"Kami akan melakukan peninjauan, kalau (tenda) ada yang rusak akan dilaporkan untuk diperbaiki," kata Dumyathi.
"Sekarang sudah siap, kapal laut sudah berangkat. Insya Allah jamaah (Indonesia) akan senang di Makkah, Arafah, dan Mina," ujarnya.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015