... mengurangi jajan di luar...
Jakarta (ANTARA News) - Harga barang yang serba mahal akibat melemahnya nilai rupiah membuat sebagian karyawan di Jakarta menyiasati pengeluaran makan, seperti membawa bekal makan siang atau mengurangi jajan.


Niken Prathivi (31), karyawati di kawasan Palmerah, biasa menghabiskan lebih dari Rp25.000 untuk makan per hari, termasuk membeli jajanan.


Namun, akhir-akhir ini dia lebih senang membawa bekal dari rumah untuk menghemat pengeluaran makan siang. Dengan demikian, setidaknya biaya yang dibutuhkan untuk mengisi perut setiap hari hanya dikeluarkan untuk membeli cemilan.


Maklum, harga barang-barang makin mahal seiring pelemahan rupiah. Devaluasi yuan China alias Tiongkok berimbas juga ke rupiah.


"Sekarang paling jajan saja Rp10.000-Rp15.000. Lumayan, tidak terlalu boros," ujar dia. Cara lain yang diterapkan adalah menaiki transportas alternatif yang tarifnya lebih murah.


Perempuan yang biasanya menaiki bis, transjakarta atau angkot dari rumahnya di Bekasi kini mulai menjajal kereta commuter line selama beberapa bulan terakhir.


"Terbantu banget sama kereta, menyesal juga sih baru kenal kereta commuter line belakangan ini," ujar dia, menambahkan bahwa moda transportasi massal itu selain lebih murah juga bebas macet.


Bagi Asri Mirza (33), langkah mengeratkan ikat pinggang dilakukan dengan mengurangi kuantitas makan malam di luar rumah yang relatif lebih mahal ketimbang memasak sendiri.

"Kalau pun makan di luar, makannya beli bungkus," ujar dia. Selain mengatur gaya hidup agar isi dompetnya tidak terlalu cepat menipis, nilai rupiah yang melemah juga membuatnya pusing tujuh keliling karena harus mempertimbangkan lagi rencana liburan ke luar negeri.


"Bulan Oktober ada rencana jalan-jalan ke Australia, jadinya harus mikir ulang karena harga tiket dolar dikalikan ke Rp14.000 itu lumayan banget," dia mengeluh.


Sementara itu, Rikha Khulafaurus (26) memilih menyempatkan diri untuk memasak di rumah di tengah kesibukan sebagai wanita karir, istri dan ibu dari seorang putra. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk memasak sendiri dinilai lebih hemat ketimbang makan di luar rumah.


"Saya juga mengurangi jajan di luar," imbuh dia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015