Surabaya (ANTARA News) - Pakar Tata Kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Johan Silas menyatakan sudah saatnya kawasan wisata pesisir yang dimiliki Kota Surabaya mulai dari wilayah Gunung Anyar hingga Kenjeran berkelas dunia.
"Kenjeran ini rekreasi pantai yang sangat kuat. Tantangan kita adalah menampilkan potensi Kenjeran dengan menghadirkan rekreasi pantai yang bagus dan berkelas dunia tetapi tanpa menghilangkan kekhasan Surabaya," ujar Johan Silas di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, mereka mendukung rencana pemerintah Surabaya untuk kembali menghidupkan kawasan pesisir pantai. Apalagi, Surabaya memiliki garis pantai yang cukup panjang.
Rencana kota Surabaya tersebut merupakan bagian untuk menjadikan Surabaya sebagai kota dunia (world city).
Apalagi, lanjut dia, tahun depan, Surabaya akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi UN Habitat di mana ribuan delegasi dari berbagai negara akan hadir.
Untuk itu, lanjut dia, sangat penting untuk menjadikan kawasan pesisir Kenjeran sebagai salah satu destinasi bagi para tamu, selain kawasan Tunjungan yang menawarkan street performance.
"Pesisir Kenjeran nantinya bisa menjadi jujugan bagi tamu-tamu yang datang," ujarnya.
Kepala Bidang Fisik Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, AA Gde Dwija Wardhana. sebelumnya mengatakan, kota Surabaya mengembangkan potensi kawasan pesisir yang dia miliki mulai dari wilayah Gunung Anyar hingga Kenjeran.
Selain wisata pantai, lanjut dia, juga ada kawasan kampung nelayan dan juga Sentra Ikan Bulak (SIB) yang merupakan pusat pengolahan dan pemasaran hasil olahan laut oleh nelayan di Surabaya
"Kenjeran itu lengkap. Dari dulu THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran sudah jadi jujugan. Sekarang, sudah ada pembangunan jembatan Kenjeran, juga ada SIB," katanya.
Nantinya, lanjut dia, ada Taman Bulak yang menjadi land mark baru Surabaya Utara. "Nah, potensi itu akan semakin kita hidupkan melalui penataan kawasan pesisir pantai Kenjeran," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015