Jakarta (ANTARA News) - Proyek pengerjaan Sodetan Kali Ciliwung sudah memasuki tahap pengeboran tetapi masih terhambat dengan proses pembebasan tanah yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kondisi saat ini untuk lubang pertama sudah selesai sampai dengan arriving shaft dan lubang kedua sudah hampir 400 M dari 600 meter jarak outlet ke arriving shaft. Pengerjaan dari sisi inlet ke arriving shaft belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu pembebasan tanah oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Iskandar memaparkan, pembebasan tanah tersebut merupakan hal yang penting karena di lahan tersebut akan digunakan untuk mobilisasi alat bor.
Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Barat merupakan bagian dari pelaksanaan program pengendalian banjir di Provinsi DKI Jakarta dan merupakan program yang bertujuan untuk mengurangi banjir dengan membuat saluran terowongan bawah tanah yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur (KBT) melalui Kali Cipinang.
Dengan demikian, lanjutnya, sebagian debit air pada saat banjir di Kali Ciliwung dapat dialihkan minimal sebesar 60 meter kubik detik.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan Sodetan Ciliwung yang berfungsi mengalihkan aliran air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, ditargetkan telah dapat beroperasi pada Agustus 2016.
"Mudah-mudahan bisa kami selesaikan finalnya Agustus 2016," kata Basuki Hadimuljono.
Menurut Basuki saat ini pipa pertama sudah 600 meter dan pipa kedua sudah mencapai 145 meter, sehingga diharapkan akhir September 2015 juga sudah dapat tembus di tengah di sekitar Jalan Otista 3.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga membuat penjadwalan apabila akhir Agustus 2015 pembebasan lahan di sekitar daerah Bidaracina, Jakarta Timur bisa selesai, maka dinilai bakal membuat target Agustus 2016 bisa tercapai.
Ia menjelaskan pembebasan lahan tersebut diperlukan sebagai lokasi pekerjaan proyek untuk memasukkan batangan-batangan pipa yang menjadi struktur konstruksi utama terowongan raksasa ini.
Ada sebanyak tiga titik lokasi yang menjadi lokasi pekerjaan tersebut yaitu di Kebon Nanas yang menjadi tempat keluarnya air menuju Kalimalang, lalu Jalan Otista 3 yang menjadi lokasi pertengahan, serta Bidaracina yang menjadi tempat keluar masuknya air atau Inlet yang berada di sisi Sungai Ciliwung.***3***
(Tz.M040/ )
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015