Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya kurs rupiah berdampak pada sejumlah industri tak terkecuali industri pangan.
Pasalnya, menurut Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman, bahan baku pangan banyak berasal dari luar negeri (impor).
"Pelemahan rupiah menjadi pilihan sulit dan dilema untuk industri karena ekonomi melambat membuat daya beli melemah," kata dia saat dihubungi ANTARA News, Jumat.
"Untuk menghadapi hal tersebut, sementara ini kami melihat pasar terlebih dahulu dan melakukan langkah untuk mensiasati hal tersebut," sambung dia.
Langkah-langkah yang dimaksud Adhi antara lain melakukan efisiensi internal dan mencari inovasi bahan baku lain yang lebih murah, namun tetap menjaga mutu produk.
Selain itu, Adhi mengatkan, langkah untuk mensiasati melemahnya rupiah adalah memangkas biaya-biaya yang tidak perlu dan meminta dukungan dari pemerintah.
"Kami harapkan pemerintah dapat mendorong distribusi logistik dan mendorong penurunan bunga bank seperti yang dilakukan di negara lain," ujar dia.
Lebih lanjut, Adhi berharap pemerintah dapat merevisi regulasi yang membelenggu dunia usaha diantaranya menurunkan bunga bank kredit ekspor.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015