Muassasah Asia Tenggara Muhammad Amin Hasan Andragiri menjanjikan penyediaan fasilitas baru itu pada malam pertemuan dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M di Makkah, Kamis.
"Tahun ini kita bikin kontrak dengan Indonesia untuk bikin AC di Arafah agar lebih nyaman," kata pria dengan ayah Arab Riau dan ibu Madura itu dengan Bahasa Indonesia yang lancar.
"InsyaAllah jamaah senang di Makkah, Arafah, dan Mina," tambah dia.
Dia mengatakan bahwa jamaah Indonesia bukanlah jamaah haji biasa, tapi merupakan keluarga mereka, karena sebagian besar anggota Muassasah merupakan keturunan Arab-Indonesia.
"Darah kita dari sana, asli kita dari sana (Indonesia)," ujarnya.
Ketua PPIH 1436H/2015 Arab Saudi A Dumyathi Bashori mengatakan panitia penyelenggara ibadah haji terus menerus melakukan koordinasi dengan Muassasah untuk memastikan peningkatan layanan bagi jamaah haji Indonesia tahun ini.
"Kami mendesak Muassasah agar hambal diganti dengan karpet, Alhamdulillah disetujui," katanya.
Penyedia akomodasi, menurut dia, juga akan memperbaiki tenda-tenda yang rusak.
"Kami akan meninjau. Jika ada cacat segera dilaporkan untuk diperbaiki," ujar Dumyathi.
Mengenai penyediaan pendingin udara, dia mengatakan, PPIH akan berkoordinasi dengan Muassasah agar mereka menempatkan penyejuk ruangan secara proporsional mengingat anggaran yang tersedia terbatas.
PPIH, ia melanjutkan, menyiapkan 60 pendingin udara per maktab yang akan ditempatkan sesuai dengan kapasitas tenda.
Dumyathi mengatakan alat pendingin udara baru yang dipakai saat wukuf di Arafah merupakan investasi Muassasah.
Ia berharap penyediaan fasilitas-fasilitas itu bisa meningkatkan kenyamanan jamaah haji Indonesia saat menjalankan wukuf di tengah cuaca terik Makkah. Suhu Kota Suci itu diprediksi sampai 50 derajat Celcius saat wukuf di Arafah.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015