Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel hanya hujan "tipuan" bukan hujan yang menjadi pertanda masuknya musim hujan,"Banjarbaru (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi kelas I Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Purwanto mengatakan, hujan yang mengguyur wilayah ini hanyalah "tipuan".
"Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel hanya hujan "tipuan" bukan hujan yang menjadi pertanda masuknya musim hujan," ujarnya di Banjarbaru, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan terkait hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel seperti Kota Banjarbaru, Banjarmasin, dan Kota Martapura, Kamis sore.
Selain itu, Kota Kandangan hingga Kota Rantau, ibukota Kabupaten Tapin juga diguyur hujan cukup lebat dan Kabupaten Tabalong serta Balangan yang diguyur hujan pada Rabu (26/8).
Menurut dia, hujan "tipuan" terjadi karena udara panas yang berlangsung lama karena tidak adanya hujan dan memicu penguapan di permukaan laut yang membentuk awan hujan.
"Sebenarnya, awan hujan sudah terbentuk sejak pagi karena tingginya penguapan, tetapi baru sore hari sejak pukul 15.30 Wita hingga 16.30 Wita hujannya turun," ujar dia.
Dijelaskan, hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kalsel juga akibat pengaruh tekanan udara rendah di sebelah timur Filipina menyebabkan turunnya hujan secara mendadak.
"Pengaruh tekanan udara rendah itu menyebabkan turunnya hujan secara mendadak dan tidak merata di sebagian wilayah Kalsel dengan curah hujan relatif sedikit," ucapnya.
Dikatakan, guyuran hujan lebat yang berlangsung satu jam lebih itu membuat suhu udara yang relatif tinggi menjadi menurun sehingga suasana tidak lagi terasa gerah.
"Suhu udara yang terjadi selama musim panas ini mencapai 30-32 derajat celsius, tetapi dengan guyuran hujan yang cukup lebat, suhu udara turun menjadi 28-29 derajat," ujarnya.
Ditambahkan, musim kemarau masih terus berlangsung hingga akhir Oktober dan diperkirakan mencapai puncaknya pada November hingga Desember yang sudah musim hujan.
"Meski pun kemarau, tetapi bukan berarti tidak turun hujan karena hujan bisa saja turun dengan intensitas yang rendah sehingga disebut hujan bawah normal," katanya.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015