Jakarta (ANTARA News) - Deputi Bidang Dukungan Kebijakan dan Pemerintahan Sekretariat Wakil Presiden, Dewi Fortuna Anwar, mengimbau semua elemen bangsa tidak perlu takut dalam menghadapi krisis ekonomi yang sedang terjadi.
"Krisis itu ada dan kita harus serius menghadapinya tapi tidak usah kemudian terlalu takut, apalagi saling gontok-gontokan," kata Dewi Fortuna Anwar ketika ditemui Antara di Jakarta, Kamis.
Dewi berpendapat bahwa hal yang harus dilakukan ketika kritis melanda adalah kebersatupaduan komponen bangsa.
"Kalau kita menyadari kita dalam masalah kita harus bahu-membahu masalah itu," ucapnya.
Sementara itu cendekiawan muslim Azyumardi Azra mengaku risau terhadap nilai rupiah yang merosot. Kerisauannya tidak berujung pesimisme, namun lebih menjurus kepada optimisme.
Guru Besar sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah tersebut optimistis pada Indonesia dalam perspektif perbandingan dampak krisis dengan mayoritas negara muslim lain, misalnya Malaysia.
Selain itu, kata Azyumardi, krisis hari ini juga tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan krisis-krisis yang dialami sebelumnya.
Potensi ancamannya bukan pemberontakan dan konflik terbuka, melainkan lebih kepada aspek ekonomi dan keadilan sosial.
Dewi dan Azyumardi tidak memungkiri bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi masa sulit, namun masa sulit tersebut tidak dihadapi sendirian melainkan berdampak global.
Situasi saat ini merupakan dampak dari situasi global yang kurang menguntungkan ketika terjadi gejolak finansial di dunia dan Indonesia sebagai negara yang selama ini bergantung pada ekspor komoditas ke luar negeri kemudian menjadi terpengaruh.
Pewarta: Calvinantya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015