Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Brazil dan Saab Swedia menandatangani kontrak pembelian 36 unit pesawat tempur JAS39 Gripen Next Generation (NG) senilai 5,4 miliar dolar Amerika Serikat, di Kedutaan Besar Brazil di London, beberapa hari lalu.
Saab Swedia dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis, menyatakan, dengan penandatangan kontrak pembelian 36 unit JAS39 Gripen NG ini, berarti pula akan dibangun pabrik pembuatan pesawat tempur yang kemampuannya multi fungsi itu.
Artinya pula, Brazil menjadi basis produksi JAS39 Gripen NG di luar Kantor Pusat Saab Swedia, di Linkoping, Swedia.
Dari jumlah 5,4 miliar dolar Amerika Serikat ini, 245,3 juta dolar Amerika Serikat dibelanjakan untuk sistem persenjataan dan 39,882 miliar krone Swedia (4,78 miliar dolar Amerika Serikat) untuk mengadaan ke-36 unit JAS39 Gripen NG itu.
“Penandatangan pembelian Gripen NG ini sangat penting, karena juga berarti mengakhiri fase negosiasi dan memulai implementasi kontrak komersial,” kata Menteri Pertahanan Brazil, Jaques Wagner, seusai penandatangan kontrak pembelian 36 unit JAS39 Gripen NG itu.
Setelah penandatanganan kontrak pembelian itu, batch perdana JAS39 Gripen NG Angkatan Udara Brazil akan tiba pada 2019, dengan masa operasi diperkirakan hingga 30 ke depan dan pengembangan dalam skala penuh.
Dari ke-36 unit JAS39 Gripen NG itu, 15 unit akan dibuat di Brazil dan 11 yang lain di Linkoping, Swedia.
Dalam kontrak itu, termasuk di dalamnya adalah pembelian unit pesawat tempur JAS39 Gripen NG, dukungan logistik, pembelian senjata, dan transfer teknologi.
Pada transfer teknologi ini, termasuk di dalamnya integrasi perangkat keras dan perangkat lunak, sistem avionika, dan sistem penerbangan pesawat tempurnya.
Sebagai tambahan pertukaran pengetahuan dan pelatihan, 350 teknisi dan insinyur penerbangan Brazil dilatihkan di Swedia.
Pembayaran dalam skema pembiayaan itu dilaksanakan setelah unit terakhir JAS39 Gripen NG terjadi pada 2024.
Untuk kepentingan Indonesia, JAS39 Gripen NG sering disebut-sebut sebagai calon pesawat tempur yang ditawarkan menggantikan F-5E/F Tiger II dari Skuadron Udara 14 TNI AU.
JAS39 Gripen NG tidak sendirian tentu saja, karena masih ada Dassault Rafale (Dassault Aviation/Prancis), Eurofighter Typhoon (Airbus Industrie), F-16 Fighting Falcon Block 50 atau Block 52+ atau Block 60 (Lockheed Martin/Amerika Serikat), dan Sukhoi Su-35 Flanker E (Sukhoi/Rusia).
Di antara mereka, hanya JAS39 Gripen NG dan F-16 yang bermesin tunggal, sisanya bermesin ganda.
Empat di antaranya memiliki sayap canard, yaitu JAS39 Gripen NG, Dassault Rafale, Sukhoi Su-35 Flanker E, dan Eurofighter Typhoon.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015