Beijing (ANTARA News) - China alias Tiongkok membantah telah mengerahkan pasukan di di garis perbatasan dengan Korea Utara saat Pyongyang bersitegang dengan tetangganya di selatan pada pekan lalu, demikian Kementerian Pertahanan China, Kamis.
Kementerian Pertahanan China menegaskan, jumlah tentara di perbatasan masih berada dalam batas normal.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu sejumlah gambar beredar di sejumlah website China alias Tiongkok, menunjukkan bagaimana Tentara Pembebasan Rakyat China menambah jumlah tank di kota perbatasan Yanbian.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Yang Yujun, mengatakan bahwa gambar-gambar itu tidak benar dan terlalu berlebihan.
"Saat ini, situasi di perbatasan Tiongkok dengan Korea Utara secara umum masih stabil. Pasukan pertahanan China di daerah perbatasan selama ini terus menjaga kesiapan tempur dan terus berlatih," kata Yang tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pada pekan ini, Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk menghentikan aksi militer yang sempat menimbulkan insiden saling tembak di antara pasukan kedua negara.
China adalah rekan dagang Korea Utara dan satu-satunya sekutu besar yang mereka punya. Namun demikian, beberapa uji coba senjata nuklir yang dilakukan Pyongyang telah memicu Beijing untuk berubah sikap.
Hubungan antara Beijing dengan Pyongyang juga merenggang dengan peristiwa pembunuhan terhadap warga China oleh sejumlah orang yang diduga merupakan mantan anggota pasukan militer Korea Utara.
Garis sepanjang 521 km di Sungai Tumen yang membelah China dengan Korea Utara merupakan jalur yang biasa digunakan pelarian dari Pyongyang.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015