Tahun ini hampir 80 persen jemaah haji dapatkan layanan transportasi Bus ShalawatMakkah (ANTARA News) - Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta pemilik pemondokan membuka kafetaria di area hotel untuk memudahkan jemaah memperoleh makanan di luar makan siang.
"Ketentuan (kafetaria) itu ada dalam kontrak perumahan," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah PPIH 1436H/2015M, Arsyad Hidayat, di Makkah, Saudi Arabia, Rabu.
Ia mengatakan ketentuan wajib ada kafetaria tersebut merupakan bentuk layanan pemilik pemondokan terhadap jemaah yang ingin mencari makan pagi dan makan malam. Sementara makan siang untuk jemaah disediakan gratis oleh PPIH.
Apalagi kata dia, sebagian pemondokan atau hotel yang menjadi tempat penginapan jemaah sudah memiliki dapur. "Jadi bisa masak," katanya.
Tahun ini pemondokan jemaah di Makkah merupakan hotel bintang tiga dan empat yang memiliki fasilitas bagus baik untuk lift, kamar, lobi, maupun sarana lainnya.
"Selama ini sebagian jemaah keluar rumah (pemondokan) untuk mencari makan baik di sekitar masjid atau area pemondokan," kata Arsyad.
Memang diakuinya, banyak pula warung di sekitar pemondokan. "Itu juga membantu," katanya.
Arsyad menegaskan jemaah Indonesia memiliki hak mendapatkan pemondokan yang layak dan bagus. Selain itu, di Makkah, mereka juga mendapat layanan transportasi Bus Shalawat yang beroperasi 24 jam untuk mengantar jemaah ibadah ke Masjidil Haram dari halte terdekat pemondikan.
"Tahun ini hampir 80 persen jemaah haji dapatkan layanan transportasi Bus Shalawat," katanya.
Tidak itu saja pemerintah juga menyiapkan layanan bimbingan ibadah dan layanan kesehatan, mulai dari sektor dan kloter.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015