JK terima sekjen ICAPP konferensi partai politik 2016

Seoul, Korsel (ANTARA News) - Wakil Presiden yang juga petinggi Partai Golkar Jusuf Kalla telah menerima kedatangan Sekretaris Jenderal "International Conference of Asian Political Parties" (ICAPP) Chung Eui-yong untuk membahas kontribusi Indonesia dalam kegiatan konferensi tersebut.

"ICAPP itu kan suatu organisasi daripada gabungan partai-partai Asia Pasifik yang moderat, ingin konferensi di Asia. Tadi ingin melaporkan karena yang menjadi tuan rumahnya kebetulan Golkar tahun depan," kata Kalla pada Rabu sore di Seoul, Korea Selatan.

Menurut JK, ICAPP akan menyelenggarakan konferensi tersebut di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Sementara itu, Chung mengatakan ICAPP berencana menyelenggarakan pertemuan Trilateral ICAPP yang akan mengundang sejumlah partai politik baik dari wilayah Asia, Amerika Latin dan Afrika.

"Rencana itu adalah pertemuan panitia kerja ICAPP dan lebih penting lagi merupakan pertemuan trilateral ke-4 yang dihadiri baik dari Asia yang diwakilkan melalui ICAPP, Amerika Latin dan juga Afrika," jelas Chung.

Chung menambahkan panitia akan mengundang sejumlah partai politik dari Eropa untuk bergabung dalam pertemuan tersebut.

"Pertemuan rencananya akan dilaksanakan pada tengah tahun pertama 2016. Saya menyarankan pada sekitar Maret dan Mei," jelas Chung.

Pertemuan tersebut, menurut Chung, bertujuan untuk mempromosikan kerja sama partai politik di dunia dengan fokus antara lain mengatasi kemiskinan, pembangunan ramah lingkungan, dan pendayagunaan perempuan.

"Kami ingin meningkatkan cakupan kegiatan kami, dimana dalam hal ini berkaitan dengan kawasan. Kami mencoba untuk mengundang partai politik dari kawasan lain di dunia untuk bergabung dalam upaya tersebut," jelas Chung.

Dalam kunjungannya ke Korsel pada 26-30 Agustus 2015, Wapres JK akan menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Federasi Perdamaian Universal pada 28 Agustus mendatang.

JK tiba di Seoul pada Rabu pagi dan langsung melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan tokoh politik maupun ekonomi "Negeri Ginseng".

Selain membahas perihal perdamaian, JK juga akan melakukan sejumlah pertemuan dengan pengusaha Korsel untuk mendorong investasi ke Indonesia.