"Dari hasil tes urin seluruhnya dipastikan positif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penindakan BNNP Riau, AKBP Haldun di Pekanbaru.
Ia mengatakan dari razia tersebut, petugas turut menemukan sejumlah barang bukti berupa sabu dan alat hisap bong.
Menurutnya, razia tersebut sengaja menyasar kos-kosan tempat tinggal wanita yang bekerja di pusat hiburan malam di Pekanbaru. Ia mengatakan secara keseluruhan terdapat empat lokasi yang disasar petugas di Kecamatan Sukajadi Pekanbaru.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, tampak seluruh wanita yang digelandang ke BNN Riau merupakan wanita muda. Bahkan dari informasi yang dihimpun terdapat wanita yang masih berusia 17 tahun berpakaian seronok yang turut digelandang.
Sejak awal Agustus lalu BNNP Riau telah menggelar sejumlah razia yang menyasar ke kawasan perumahan dan pusat hiburan malam di Pekanbaru.
Terhitung terdapat puluhan pengguna narkoba dimana sebagian besarnya merupakan wanita diciduk petugas.
Menurut Haldun, keseluruh pengguna narkoba selanjutnya menjalani assesment guna mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka dalam menggunakan narkoba.
"Berdasakan hasil assesment kita bisa menentukan proses pemulihan mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, Haldun mengatakan Provinsi Riau membutuhkan pusat rehabilitasi pecandu narkoba mengingat semakin banyak pengguna narkoba yang harus mendapat perawatan.
"Hingga saat ini BNN Riau masih belum memiliki pusat rehabilitasi pencandu narkoba. Imbasnya kita harus meminjam Gedung Sekolah Polisi Negara Pekanbaru atau mengirimkan pencandu narkoba ke Lido, Bogor," ujarnya.
Dengan tidak adanya pusat rehabilitasi narkoba di Riau, kata dia, pihaknya sangat kesulitasn dalam melakukan rehabilitasi atau pemulihan bagi penyalahguna narkoba.
Padahal, lanjutnya, Provinsi Riau saat ini merupakan salah satu daerah darurat narkoba yang butuh penanganan secara tepat dan cepat.
Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015