... prajurit yang kehilangan tangan atau kaki, maka bisa dilengkapi di sini, karena kami sudah bisa menguasai teknologinya...
Surabaya (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, menegaskan, RS TNI AL dr Ramelan, Surabaya, akan menjadi pusat penanganan bionic hand (tangan robot).

"Kalau ada prajurit yang kehilangan tangan atau kaki, maka bisa dilengkapi di sini, karena kami sudah bisa menguasai teknologinya," katanya, di sela peresmian hasil renovasi dan pembangunan gedung di RS TNI AL dr Ramelan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa.


TNI AL memiliki dua rumah sakit besar rujukan nasional, yaitu RS TNI AL dr Ramelan dan RS TNI AL dr Mintohardjo, di Jakarta.


Teknologi kedokteran bionik masih baru dikembangkan di Indonesia walau sudah cukup lumrah diterapkan di negara-negara maju. Riset tentang organ buatan bionik dan penerapannya pada pasien yang memerlukan juga masih jarang dilakukan di Tanah Air.

Didampingi istrinya, Endah Supandi, yang juga membuka bakti sosial berupa operasi katarak dan donor darah dalam rangka HUT ke-69 Jalasenastri, ia mencontohkan sukses pemasangan tangan seorang prajurit Korps Marinir TNI AL.

"Nyatanya, dengan tangan buatan itu, prajurit yang terluka tangan akibat latihan itu akhirnya memiliki semangat hidup lagi. Jadi, nantinya, luka akibat latihan atau kecelakaan bisa dilengkapi di sini," ucapnya.

Bahkan, jika pusat tangan bionik itu berkembang, maka hal yang sama akan dikembangkan lagi di Jakarta. "RS TNI AL dr Ramelan akan merancang prototipe tangan dan kaki buatan (bekerja sama dengan ITS) yang selama ini masih impor," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Supandi membuka bakti sosial HUT ke-69 Jalasenastri dan meresmikan renovasi Paviliun I, II, dan VII serta ruang bedah di RS TNI AL Ramelan serta peletakan batu pertama Paviliun IV dan rumah singgah bagi keluarga pasien.

"Nanti, tarif rumah singgah ini jangan dipatok seperti hotel, karena untuk keluarga pasien, apalagi TNI AL berkomitmen meningkatkan layanan kesehatan untuk prajurit dan masyarakat sekitar RSAL. Kita tak ingin keluarga pasien beristirahat di lorong-lorong rumah sakit," imbuh Supandi.

Dalam laporannya, Direktur Utama RS TNI AL dr Ramelan, Laksamana Pertama dr Nalendra, mengatakan, renovasi ruang perawatan beserta alat kesehatan di dalamnya untuk Paviliun I menghabiskan dana Rp1,1 miliar, Paviliun II Rp1,3 miliar, dan Paviliun VII Rp1,7 miliar.

Selain itu, peletakan batu pertama untuk pembangunan Paviliun VI diperkirakan menghabiskan dana Rp5,2 miliar karena akan dibangun tiga lantai, lalu untuk rumah singgah bagi keluarga pasien menghabiskan dana Rp4,2 miliar.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015