Paling lambat makanan dikonsumsi dua jam setelah katering diterima (jamaah),"

Makkah (ANTARA News) - Jamaah diimbau segera mengkonsumsi katering yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) agar masakan masih terasa enak dan tidak basi.

"Paling lambat makanan dikonsumsi dua jam setelah katering diterima (jamaah)," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis, di Makkah, Selasa.

Hal itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi agar makanan masih enak dan layak dikonsumsi. Apalagi dalam menu katering ada sayuran yang mudah tidak segar lagi bila dikonsumsi terlalu lama.

"Jangan sampai lauknya masih bagus, nasinya bagus, tapi sayuran (basi) mengkontaminasi makanan lainnya," ujar Sri.

Pada menu katering untuk jamaah haji selama di Makkah, PPHI menyiapkan paket makan siang gratis selama 15 kali untuk jamaah dengan menu berupa nasi, dua jenis lauk seperti daging, telur, dan ikan, kemudian dilengkapi sayuran, buah, dan dua air minum dalam botol kemasan 660 ml.

Di sela-sela pemeriksaan fasilitas dapur para penyedia katering di Makkah, Sri menjelaskan pihaknya telah meminta 23 perusahaan katering yang mendapat kontrak menyediakan makan siang bagi jamaah haji agar mengirim makanan ke pemondokan jamaah paling lambat pukul 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Kami telah minta mereka (perusahaan katering) mengirim makan siang mulai pukul 09.30 sampai 11.00 WAS, dengan harapan jamaah bisa mengkonsumsi makanan tersebut sebelum berangkat ke masjid untuk shalat dzuhur (di Masjidil Haram)," ujarnya.

Untuk memastikan kesiapan dan kemampuan perusahaan katering , Sri bersama tim pengawasan katering mengunjungi dapur para penyedia makan siang bagi jamaah. Mereka melihat fasilitas dapur baik peralatan masak, maupun tempat penyimpanan bahan baku masakan, hingga sarana distribusi.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015