Aden, Yaman (ANTARA News) - Setidaknya 40 orang tewas dalam serangan udara lebih dari 24 jam oleh koalisi pimpinan Arab Saudi serta pertempuran di Provinsi Baida Yaman tengah, sumber militer mengatakan kepada AFP, Selasa.
Pertempuran dan serangan udara di Mukayris, sebuah kota yang dilihat sebagai pintu gerbang ke provinsi-provinsi di selatan yang baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan pro-pemerintah menyebabkan 19 pemberontak, 15 loyalis, dan enam warga sipil tewas, kata sumber-sumber.
Serangan koalisi terhadap posisi pemberontak di Baida terus terjadi pada Selasa karena pertempuran terus berkecamuk di sana, sumber tersebut menambahkan.
Baida adalah tempat tinggal suku Sunni yang telah memerangi pemberontak Houthi Syiah sejak milisi tersebut bergerak dari markasnya di utara akhir tahun lalu.
Mukayris terletak di perbatasan antara Baida dan provinsi bagian selatan Provinsi Abyan yang telah direbut kembali loyalis bersama dengan kota-kota lainnya antara lain Aden, Lahj, Daleh, dan Shabwa sejak pertengahan Juli.
Bentrokan lainnya sedang berlangsung pada Selasa dan serangan koalisi menyerang pemberontak di Provinsi Marib yang luas dan kaya minyak di wilayah timur, kata saksi.
Pada Senin, seorang pejabat setempat mengatakan bahwa 53 anggota Houthi tewas dalam serangan udara koalisi di Marib.
Namun, tidak ada konfirmasi secara independen dari laporan tersebut.
Kelompok Houthi telah menguasai sebagian besar wilayah di Yaman termasuk Sanaa, memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri ke kota pelabuhan Aden di Yaman Selatan dan kemudian mengasingkan diri ke Arab Saudi.
Pada Maret lalu, Arab Saudi meluncurkan sebuah serangan udara. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) juga telah mendukung pasukan pro pemerintah dengan senjata dan pasukan.
Riyadh menuduh Teheran mempersenjatai kelompok Houthi, namun Iran menyangkal tuduhan tersebut.
Pertempuran terbaru telah difokuskan di provinsi sekitar Sanaa, termasuk kota ketiga terbesar Taez yang dilihat sebagai kunci untuk mengendalikan ibu kota.
Warga melaporkan bahwa Kota Taez dalam keadaan tenang pada Selasa pagi setelah terjadi bentrokan dan serangan udara semalam.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015