Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais mengatakan Komisi I DPR RI masih menunggu profil lengkap 33 nama calon duta besar yang telah diajukan pemerintah, sebelum melakukan uji kelayakan dan kepatutan.
"(Uji kelayakan dan kepatutan calon dubes) belum karena kami menunggu profil lengkap calon," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan Komisi I DPR RI, baru menerima daftar nama calon dubes dari pemerintah namun harus tahu profil lengkapnya sebelum melakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Menurut dia, masing-masing anggota Komisi I DPR RI bisa saja inisiatif pribadi mencari profil calon dubes itu melalui internet dan pertemanan.
"Namun lebih baik apabila standar (profil calon dubes) dari Kementerian Luar Negeri agar informasi kami lengkap," ujarnya.
Hanafi mengatakan kemungkinan uji kelayakan dan kepatutan calon dubes itu dilakukan pada September 2015.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengajukan 33 nama calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat ke DPR.
Ke-33 nama itu antara lain:
1. Hasan Bagis, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab;
2. Safira Machrusah, Alffer, Aljazira;
3. Bambang Antarikso, Baghdad, Irak;
4. Husnan Bey Fananie, Baku, Azerbaijan;
5. Ahmad Rusdi, Bangkok, Thailand;
6. Yuri Octavian Thamrin, Brussel, Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa;
7. Helmy Fauzi, Kairo, Mesir;
8. Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng, Caracas, Venezuela;
9. Mansyur Pangeran, Dakar, Senegal;
10. I Gusti Agung Wesaka Puja, Den Haag, Belanda merangkap OPCW;
11. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, Doha, Qatar;
12. Ibnu Hadi, Hanoi, Viietnam;
13. Alfred Tanduk Palembangan, Havana, Kuba;
14. Wiwiek Setyawati Firman, Helsinski, Finlandia;
15. Iwan Suyudhie Amri, Islamabad, Pakistan;
16. Muhammad Ibnu Said, Kopenhagen, Denmark;
17. Rizal Sukma, London untuk Inggris dan Irlandia;
18. Tito Dos Santos Baptista, Maputo, Mozambique;
19. Mohammad Wahid Supriyadi, Moscow, Rusia;
20. Musthofa Taufik Abdul Latif, Muscat, Oman;
21. R Soehardjono Sastromihardjo, Nairobi, Kenya;
22. Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso, Panama City, Panama;
23. Dian Triansyah Djani, New York untuk utusan tetap PBB;
24. Diennaryati Tjokrisuprihatono, Quito, Ekuador
25. Agus Maftuh Abegebriel, Riyadh, Arab Saudi
26. Amelia Achmad Yani, Sarajevo, Bosnia-Herzegovina
27. I Gede Ngurah Swajaya, Singapura
28. Sri Astarai Rasjid, Sofia, Bulgaria
29. R Bagas Hapsoro, Stockholm, Swedia
30. Octaviano Alimudin, Tehran, Iran
31. Antonius Agus Sriyono, Vatican
32. Eddy Basuki, Windhoek, Namibia
33. Alexander Litaay, Zagreb, Kroasia.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015