Gorontalo (ANTARA News) - Manajer PLN Cabang Gorontalo Putu Eka Astawa mengatakan pihaknya harus memadamkan listrik pelanggan umum sebesar 15-20 Mega Watt (MW) secara bergiliran siang dan malam.
Kondisi itu disebabkan oleh berkurangnya daya mampu pembangkit sebesar 20 MW sebagai dampak dari pemeliharaan PLTU Amurang di Sulawesi Utara.
Selain itu terjadi gangguan lain yakni pecahnya dua unit pipa air pendingin di PLTU Molotabu Kabupaten Bone Bolango dan surutnya air laut yang berpengaruh pada sistem pendinginan mesin, serta turunnya debit air di PLTA Tanggari 15 MW.
"Walaupun pemadaman di mal dan di industri sudah dilakukan, kami tetap harus melakukan pemadaman dan jadwalnya kami umumkan di media cetak dan radio," katanya di Gorontalo, Senin.
Menurutnya upaya perbaikan sedang dilakukan oleh tim pemeliharaan yang akan memakan waktu sekitar selama dua minggu untuk PLTU Amurang.
Terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato sebesar 2x50 MW masih mengalami kendala, sehingga belum bisa beroperasi akhir tahun ini.
"Lahan yang dibebaskan baru 30 persen. Mudah-mudahan bulan Februari atau Maret 2016 bisa beroperasi dan pasokan listrik di Gorontalo bertambah. Kami meminta pemda Pohuwato turut membantu," jelasnya.
Tahun ini PLN Gorontalo harus menyambung 15 ribu program listrik murah dan belum termasuk permohonan masyarakat umum, sehingga akan mempengaruhi pasokan listrik di daerah tersebut.
Ia menambahkan, langkah penghematan penggunaan listrik merupakan upaya yang tepat untuk membantu mengatasi krisis listrik di daerah tersebut.
Pewarta: Debby Hariyanti Mano
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015