Gresik (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal-Kementerian Agama menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memfasilitasi ketersediaan tenaga terampil dari kalangan pesantren dan lembaga pendidikan Islam di bawah naungan kementerian itu untuk memenuhi kebutuhan industri seiring masuknya investasi.
Penandatangan nota kesepahaman oleh Kepala BKPM Franky Sibarani dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin itu berlangsung di Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Jawa Timur, Minggu, dan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
"Kami dapat info dari investor, pesantren juga menyediakan SMK mini yang lulusannya siap masuk era industri, sehingga kami yakin kerja sama ini bisa memberikan kemanfaatan seluas-luasnya bagi alumi pondok pesantren," kata Franky.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pesantren membuka pintu seluas-luasnya dalam penyediaan tenaga kerja terampil di era industrialisasi.
Terlebih, menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan tahun depan, kebutuhan akan tenaga kerja terampil amat dibutuhkan untuk mendukung daya saing Indonesia.
"Ini juga jadi upaya agar kesalahpahaman yang terjadi di beberapa tempat bahwa industrialisasi itu mengancam kehidupan beragama itu bisa dipatahkan melalui kerja sama ini," ujarnya.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menambahkan, penandatangan kerja sama itu merupakan awal proses panjang bagi pesantren untuk ikut serta dalam membentuk manusia Indonesia yang kompeten.
"Seseorang menjalankan mesin itu ada kompetensinya, ada sertifikatnya. Sekarang, kita makin siap untuk melaksanakan pembangunan yang inklusif, yang melibatkan masyarakat. Saya yakin kita bisa, agar menjadi tuan di daerah kita sendiri," tuturnya.
Sebagai tindak lanjut penandatanganan kerja sama ini, BKPM bekerja sama dengan perusahaan dan asosiasi di sektor industri akan membantu penyusunan program pendidikan dan pelatihan di lembaga pendidikan Islam yang disesuaikan dengan kebutuhan di sektor industri.
Selain itu, BKPM dan Kemenag akan melakukan pelatihan kerja dan memfasilitasi ketersediaan informasi peluang kerja di sektor industri yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan pesantren melalui proyek percontohan.
Beberapa lokasi yang direncanakan antara lain wilayah Gresik, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, bahkan di luar Jawa seperti di Kota Palu.
Saat ini, menurut data Kementerian Agama terdapat 13 juta anak didik dari kalangan pesantren dan lembaga pendidikan di bawah naungannya, yang potensial menjadi tenaga produktif pada periode bonus demografi.
Di sisi lain, berdasarkan rata-rata realisasi penyerapan tenaga kerja dari sektor yang menjadi prioritas investasi, infrastruktur, industri (padat karya, orientasi ekspor, substitusi impor dan hilirisasi), maritim, dan pertanian per 1 juta dolar AS, BKPM memproyeksikan kebutuhan sekitar 14 juta tenaga kerja dari pengajuan izin prinsip yang masuk sepanjang Oktober 2014 - Maret 2015 sebesar 36,6 miliar dolar AS.
Data BKPM menunjukkan sepanjang Oktober 2014-Juni 2015 terjadi realisasi penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.155.000 orang dari nilai realisasi investasi sebesar Rp380,1 triliun.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015