Jakarta (ANTARA News) - Berbagai masalah kesehatan mengintai para perokok, mulai dari kepala hingga kaki, salah satunya kanker pita suara atau laring.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), DTM&H, MARS, DTCE., mengatakan penyakit ini mengintai perokok dengan peluang 40 kali lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak merokok.
"Mereka yang merokok lebih dari 25 batang per hari, atau seseorang yang sudah merokok lebih dari 40 tahun, punya risiko mendapat kanker laring 40 kali lebih banyak daripada bukan perokok," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Menurut dia, hal ini terjadi karena bahan karsinogen pada asap rokok yang terpapar bertahun-tahun akan menyebabkan perubahan epitel laring, menjadi displasia difus dan kemungkinan dapat berubah menjadi kanker.
Tjandra mengungkapkan, kematian akibat kanker ini adalah 20 kali lebih sering pada perokok daripada bukan perokok.
Kanker laring umumnya ditandai dengan gejala suara serak yang terjadi selama berbulan-bulan,, suara yang tiba-tiba menghilang setelah banyak bicara, sulit menelan makanan dan minuman.
Selain merokok, faktor risiko lain untuk kanker laring di antaranya, kebiasaan minum alkohol berlebihan, umum (50-60 tahun), riwayat keluarga, gender (lebih sering pada pria), diet (daging merah,makanan olahan) dan Human Papiloma Virus (HPV).
Dia menambahkan, pnelitian Balitbangkes menunjukkan, di Indonesia sekitar 60% pria dan sedikit di bawah 5% perempuan adah perokok.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015