Jakarta (ANTARA News) - Anggota Panja Pertanahan Komisi II DPR RI, Arteria Dahlan mendukung langkah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar mengatasai Jakarta bebas dari banjir.
Dirinya sangat sepakat bahwa Jakarta tidak boleh banjir lagi, untuk itu tata kelola daerah aliran sungai harus baik, dalam pengertian sesuai dengan prinsip dasar pengairan sungai, bersih dan memenuhi aspek kesehatan, syukur-syukur dapat menjadi ruang terbuka hijau yang bisa berguna bagi kepentingan umum lainnya.
"Tidak ada yang salah dari tujuan itu semua. Sampai tahap ini saya sepakat dan sepenuhnya mendukung Gubernur Ahok," kata Arteria dalam rilisnya yang diterima ANTARA News, Jakarta, Sabtu.
Akan tetapi dalam hal cara mencapai tujuan terlebih penanganan saat bentrokan serta pemulihan pasca bentrokan, dirinya melihat bahwa Gubernur Ahok tidak hadir mengatasnamakan negara dalam konteks melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Pemerintah Jakarta mengesankan hadir dan menggunakan kewenangannya dengan memgatasnamakan negara dan melakukan upaya paksa dengan menggunakan alat kelengkapan negara akan tetapi dalam perbuatannya jauh dari unsur perlindungan dan pendekatannya bukan pada pendekatan kesejahteraan," kata politisi PDIP itu.
Katanya, jangan sampai Jakarta yang saat ini adem, ayem tenteram dimana hubunngan antara pemimpin dan rakyatnya terjalin dengan baik nanti akan menghangat.
"Niat Ahok baik tapi pendekatan di lapangan yang kurang pas. Jangan picu polemik baru di publik dengan justifikasi-justifikasi karena kita harus pahami mereka saat ini dalam posisi yang begitu depresi disamping kehilangan tempat berteduh, permasalahan seputar rumah susun pengganti pun belum sepenuhnya tuntas, dan memicu permasalahan baru dan potensi konflik babak selanjutnya," kata Arteria.
Oleh karenanya, dirinya berharap, Pemerintah Jakarta hadir dengan paradigma baru, tidak sebagai pemilik tanah akan tetapi sebagai aparatur publik yang punya tujuan untuk melaksanakan tata kelola pemerintahan kota dengan baik, jadi pendekatannya tetap pelayanan dan bukan kekuasaan dan main kuat-kuatan.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015