Kami masih berkomitmen untuk mengawal keutuhan bangsa sebagaimana `tauladan` yang pernah dicontohkan oleh para Kiai pendiri NU yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengungkapkan NU masih berkomitmen untuk mengawal keutuhan bangsa, sebagaimana teladan para pendiri organisasi massa Islam terbesar di Indonesia tersebut.
"Kami masih berkomitmen untuk mengawal keutuhan bangsa sebagaimana tauladan yang pernah dicontohkan oleh para Kiai pendiri NU yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa," kata Said saat mengumumkan kepengurusan PBNU 2015-2020 di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu.
Dalam konteks sekarang ini, lanjut Said, PBNU akan berusaha megukuhkan empat pilar yang menopang kehidupan berbangsa yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
Sebagai komitmen dalam mengawal konstitusi negeri ini, ucap Said, PBNU akan berjuang dengan strategi politik kebangsaan dan politik kerakyatan.
"Semoga masa khidmat PBNU 2015-2020 bisa memberi makna bagi bangsa dan kemaslahatan bagi masyarakat. Untuk itu mohon doa dan dukungannya mudah-mudahan NU dan bangsa ini terus diberi keberkahan," ujar Said.
Said mengharapkan kepengurusan PBNU bisa menjalankan program strategis PBNU dalam lima tahun mendatang di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan yang telah dimulai saat periode kepengurusan sebelumnya.
"Tentu saja program ini tidak mengesampingkan program esensial dan mendasar yang selama ini jadi pengabdian NU di masyarakat lainnya," ucap dia.
PBNU juga, katanya, akan berkonsentrasi menggarap generasi mudanya dari berbagai latar belakang pendidikan dengan mengintensifkan program pengembangan sumber daya sekaligus memberi ruang pada kader muda terdidik, yang memiliki keahlian professional di bidang masing-masing, untuk berkontribusi bagi pesantren dan islam nusantara.
"Kami sangat yakin pikiran dan energi generasi muda Nahdliyin mampu memberikan sumbangsih penting untuk pesantren, NU dan bangsa," tuturnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015