Iya kan sudah, yang kemarin yang sudah yang kira-kira 10 lembaga."

Pontianak (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan ada beberapa lembaga negara yang dilebur dengan mempertimbangkan kemanfaatannya bagi rakyat dan negara untuk alasan efisiensi.

"Iya kan sudah, yang kemarin yang sudah yang kira-kira 10 lembaga. Ini kurang aalebih 100-an akan dilihat satu per satu," kata Presiden Jokowi setelah meninjau Pelabuhan Pontianak, Sabtu.

Kepala Pemerintah mengemukakan, sedang mengevaluasi ratusan lembaga negara yang ada saat ini.

Menurut Presiden, kalau lembaga yang dievaluasi terbukti bermanfaat untuk negara dan rakyat , maka akan dipertahankan.

Namun, Presiden Jokowi menegaskan, sebaliknya jika tugas pokok dan fungsinya tumpang tindih dengan lembaga negara yang lain, maka bisa saja dilebur menjadi satu.

"Kalau bermanfaat untuk negara, untuk bangsa, untuk rakyat, tetap. Kalau enggak, ya memang harus karena di situ menyangkut biaya, anggaran, cost yang harus dikeluarkan, kita semuanya ingin efisien, efisien, efisien," kata Presiden menegaskan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peleburan terutama dilakukan pada lembaga yang berkinerja buruk.

"Banyak itu lembaga-lembaga, ada seratus sekian. Mungkin ada yang mau dilebur, yang tidak jelas kerjanya. Sekarang sudah ada sepuluh yang dibubarkan," kata Luhut.

Meski dilebur, Luhut menegaskan, fungsi lembaga itu tidak akan hilang karena fungsi lembaga yang dilebur bisa saja diberikan kepada lembaga lain agar tetap berjalan.

"Fungsinya tidak dibubarkan, jangan salah. Fungsinya diberikan kepada siapa. Daripada berdiri sendiri, cost-nya tinggi, jadi dicantolkan ke lembaga atau kementerian," demikian Luhut Pandjaitan.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015