Boyolali (ANTARA News) - Balai Taman Nasional Gunung Merbabu telah menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di beberapa titik di kawasan huta lereng Gunung Merbabu di Jawa Tengah.
Penutupan jalur pendakian ke Merbabu dari semua jalur, antara lain, Pos Selo Boyolali, Pos Kopeng Kabupaten Semarang, Pos Tingkir, Takelan Salatiga dan Pos Keteb Magelang, mulai Kamis (20/8), hingga waktu yang belum ditentukan, kata Koordinator Perlindungan dan Pengamanan, BTNGM, Kurnia Adi Wirawan, di Boyolali, Jumat.
"Penutupan jalur pendakian ke Merbabu hingga kondisi api di kawasan hutan lereng gunung benar-benar padam," katanya.
Menurut Kurnia Adi Wirawan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi petugas-petugas di pos pendakian dan masyarakat di lereng Merbabu untuk menutup semua jalur hingga api dapat dipadamkan.
Ia menjelaskan, saat terjadi kebakaran di kawasan hutan Merbabu, pada Rabu (19/8), masih ada beberapa pendaki yang melakukan pendakian.
Bahkan, sejumlah pendaki masih ada yang melakukan pendakian ke Merbabu hingga Kamis (20/8), tetapi petugas BTNGM langsung memberikan sosialisasi dan meminta mereka untuk segera turun.
"Jalur pendakian Merbabu hingga Jumat ini, sudah kondisi steril. Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, SAR, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), hingga saat ini masih fokus untuk memadamkan api," katanya.
Dia menjelaskan, peristiwa kebakaran di kawasan hutan Gunung Merbabu tersebut pertama terjadi di daerah Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, sejak Rabu (19/8) petang sekitar pukul 17.00 WIB.
Namun, kebakaran kawasan hutan Merbabu dilaporkan menjalar ke arah timur hingga wilayah atas Dukuh Selowangan, Desa Selo dan Genting, Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, hingga Kamis (20/8) malam.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, bahwa tim gabungan tengah berupaya mengantisipasi api agar tidak merembet ke bawah atau pemukiman warga di wilayah Selo Boyolali.
"Tim gabungan mengupayakan agar api mengarah ke puncak. Namun, api sekarang masih jauh dari pemukiman warga," katanya.
Menurut dia, tim, gabungan melakukan antisipasi agar tidak merembet ke bahwa dengan membuat parit atau pematang, sehingga api diharapkan dapat dilokalisir mengarah ke kawasan puncak.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015