Dari belasan juta peserta, mayoritas pendaftar adalah masyarakat DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Kepesertaan tiga provinsi itu mampu menyumbang 70 persen terhadap total peserta di Indonesia,"
Surabaya (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencapai 17,2 juta peserta secara nasional seiring kian besarnya animo masyarakat berpenghasilan mendaftar sebagai peserta berbagai program jaminan sosial tersebut.
Kepala Divisi Komunikasi Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Abdul Cholik, menyatakan, meningkatnya minat masyarakat tersebut tampak dari realisasi pendaftar Jaminan Pensiun mencapai satu juta peserta di Tanah Air. Padahal, operasional penuh BPJS Ketenagakerjaan baru dimulai sejak 1 Juli 2015.
"Dari belasan juta peserta, mayoritas pendaftar adalah masyarakat DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Kepesertaan tiga provinsi itu mampu menyumbang 70 persen terhadap total peserta di Indonesia," ujarnya, pada BPJS Ketenagakerjaan Fair, di Surabaya, kemarin.
Walau begitu, optimistis dia, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan jumlah peserta di Tanah Air hingga akhir tahun 2015 sebanyak 20,1 juta peserta. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya berkomitmen melakukan serangkaian langkah strategis.
"Seperti melaksanakan edukasi dan sosialisasi di berbagai tempat," katanya.
Salah satunya, contoh dia, BPJS Ketenagakerjaan Fair yang diadakan di 11 kota besar di penjuru Nusantara. Misalnya di Jakarta, Bandung, Palembang, Pekanbaru, Medan, Serang, Bali, Surabaya, Makassar, Jawa Tengah, dan Kalimantan.
"Agenda itu tidak hanya bertujuan mengedukasi program Jaminan Sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. Akan tetapi, menyosialisasi perbedaan antara BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan," katanya.
Untuk di Surabaya, tambah dia, pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan Fair dilakukan di Atrium Tunjungan Plaza 2. Kegiatan tersebut juga didukung pemerintah setempat dan beberapa pihak terkait.
"Bahkan, untuk menarik perhatian masyarakat maka kami menyediakan fasilitas daftar kepesertaan secara online. Mereka juga bisa mencari informasi lebih lengkap dari berbagai program Jaminan Sosial yang ada," katanya.
Selain itu, kata dia, calon pendaftar juga dapat mengetahui bagaimana kondisi BPJS Ketenagakerjaan setelah dilakukan transformasi institusi. Saat ini, pihaknya sudah membuka sebanyak 121 kantor cabang penuh di seluruh Indonesia.
"Ada pula 203 kantor cabang perintis yang berada di sejumlah kabupaten/kota di mana sebanyak 53 cabang di antaranya merupakan kantor lama dan 150 lainnya kantor baru. Jumlah tersebut termasuk satu kantor cabang perintis di Natuna yang baru kami buka tahun ini," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015