"Kita ini mengendalikan impor, apa saja bukan (hanya) daging sesuai kebutuhan, impor sesuai kebutuhan. Nah, kalau ada kebutuhan kapan saja tidak soal, tapi yang dipersiapkan oleh Pak Menteri Perdagangan adaah untuk berikutnya, kuartal berikutnya," katanya pada konferensi pers usai pertemuan tertutup dengan Asosiasi Perunggasan, Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (20/8).
Ia mengatakan saat ini ada persediaan sapi sebanyak 198 ribu ekor yang cukup memenuhi kebutuhan nasional 3-4 bulan ke depan.
Ia mengatakan sapi yang diimpor adalah sapi bakalan yang membutuhkan proses penggemukan yang kemudian dapat menghasilkan daging yang siap dijual.
"Jadi, apapun ceritanya kalau sekarang datang kita impor sapi kan pelihara 3 bulan," katanya.
Dengan demikian, daging sapi siap potong akan dapat diperoleh dalam waktu beberapa bulan pemeliharaan setelah sapi impor sampai di Tanah Air.
"Jadi kalau ini (persediaan 198 ribu ekor sapi) kan sampai 4 bulan ini atau 3 bulan berarti sampai akhir tahun kan. Nah, untuk persiapan berikutnya karena tidak bisa mengimpor hari ini, hari ini langsung dipotong. Itu bisa 3 atau 4 bulan (untuk penggemukan agar sapi siap potong)," ujarnya.
Terkait pernyataan Menteri Perdagangan untuk mengimpor sapi sebanyak 200 ribu-300 ribu ekor, ia mengatakan hal itu dilakukan untuk persiapan pemenuhan kebutuhan daging sapi di masa akan datang.
"Ya, jadi (stok sapi) untuk tahun ini kan cukup," tuturnya.
Ia tidak mengatakan kepastian jumlah sapi yang akan diimpor namun menurutnya impor dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.
"Itu persiapan untuk berikutnya kan kalau masih kurang. Tapi itu tetap kita kaji, bukan bahwasanya 200 ribu ekor sapi belum tentu kita penuhi semua, sesuai kebutuhan dalam negeri kembali lagi," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya berusaha untuk mengendalikan impor demi kepentingan peternak dan menjaga harga sekaligus menjaga inflasi.
"Jadi mau. Kuartal satu, dua, tiga empat itu berapa kebutuhan dalam negeri itu yang menjadi perhatian kita karena kita harus kendalikan," tuturnya.
Ia mengatakan telah ada diskusi antara Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan terkait impor sapi bakalan tersebut.
"Kami sudah diskusi dengan Menteri Perdagangan. Direktur Jenderal kami minta ketemu tanya Dirjen Peternakaan, beliau masih berduka, nanti dengan direktur saya minta diselesaikan sesuai kebutuhan kita," katanya.
Terkait pengadaan impor sapi, ia mengatakan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan pihak swasta akan dilibatkan dalam mengimpor sapi bakalan.
Sebelumnya, pemerintah akan mengimpor 300 ribu ekor sapi untuk mengatasi kelangkaan pasokan daging sapi dan menjaga stabilitas harga komoditas ini yang sekarang melambung tinggi di beberapa daerah.
"Untuk sisa tahun ini kita mungkin bisa impor 200 ribu-300 ribu ekor. Kami sepakat dan masih menjalankan prosesnya," ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
Thomas mengatakan impor ini adalah upaya pemerintah dalam memberantas ulah spekulan yang menahan pasokan sehingga komoditas menjadi melangka dan harga meninggi.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015