Prabumulih, Sumatera Selatan, (ANTARA News) - PT Pertamina Gas (Pertagas) melalui anak perusahaannya PT Perta-Samtan Gas konsisten memproduksi elpiji untuk kebutuhan domestik terlihat sejak beroperasi 2013 hingga Juli 2015 telah menghasilkan 421.916 metrik ton dan kondesat 1.412.049 bbls.

"Dari sisi penjualan, produksi LPG yang dihasilkan Perta-Samtan Gas tersebut seluruhnya dialokasikan untuk kebutuhan elpiji nasional," kata Corporate Secretary PT Pertamina Gas Adiatma Sardjito kepada pers di Prabumulih, Sumatera Selatan, Jumat.

Menurut Adiatma Sardjito, elpiji Perta-Samtan dijual ke jaringan pemasok terintegrasi Pertamina untuk memasok permintaan domestik, sedangkan kondensat dikembalikan ke Pertamina EP.

Sejak komersial di 2013 hingga Juli 2015 Perta-Samtan Gas telah menjual elpiji sebanyak 419.115 metrik ton dan kondensat sebesar 1.401.199 bbls.

Selama dua setengah tahun beroperasi secara komersial Perta-Samtan Gas telah mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk memberikan sumbangan yang maksimal kepada Pertagas sebagai induk perusahaan.

"Tak hanya itu, produksi elpiji Perta-Samtan juga mampu memberi sumbangan nyata pada pengurangan impor elpiji," katanya.

Selain operasional, secara finansial Perta-Samtan Gas juga menunjukkan kinerja finansial yang cukup diandalkan dalam mendukung kinerja Pertagas.

Pada 2014, anak usaha Pertagas ini membukukan pendapatan 109,4 juta dolar AS atau 16 persen dari total pendapatan usaha Pertagas.

Laba bersih Perta-Samtan Gas mencapai 46 juta dolar AS atau 22 persen dari total laba bersih Pertagas.

Perta-Samtan Gas berdiri sejak 7 Mei 2008 yang bergerak di bidang pemrosesan gas dengan kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pertagas (66 persen) dan perusahaan dari Korea Selatan yakni Samtan co., tld (34 persen).

Perusahaan memiliki dua kilang pemrosesan elpijidi Sumatera Selatan, yakni Kilang Ektraksi di Prabumulih yang dibangun 2010 dan kilang Fraksinasi di Sungai Gerong pada 2011.

Dengan sumber gas dari Lapangan Limau milik PT Pertamina EP, kedua kilang tersebut pada 2013 mulai dioperasionalkan secara komersial, hingga memberikan kontribusi pengadaan LPG nasional.

Ke depan, katanya, tantangan yang akan dihadapi Perta-Samtan Gas masih banyak, salah satunya adalah turunnya harga minyak dunia yang berpengaruh pada harga produksi LPG.

Namun, Pertagas sebagai salah satu pemegang saham Perta-Samtan Gas tetap optimis dalam menjalankan usahanya.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015