Yang jelas kepastian visa keluar mudah-mudahan dalam waktu dekat ini
Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 41 orang calon haji asal Nusa Tenggara Barat yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Bandara Internasional Lombok gagal berangkat menuju Makkah karena belum memiliki visa perjalanan haji dari Pemerintah Arab Saudi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB H Sulaiman Hamid di Mataram, Jumat, mengatakan tidak adanya visa untuk 41 calon haji itu karena terlambat pengurusannya oleh Pemerintah Arab Saudi.
"Setelah kita melakukan pengecekan di Jakarta, ternyata ada 41 calon haji tidak bisa keluar visanya dari Pemerintah Arab Saudi," katanya.
Menurut dia, 41 calon haji yang tidak memiliki visa ini merupakan bagian dari 360 orang yang tergabung dalam kloter pertama. Mereka terdiri atas jemaah haji asal Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Dompu. Dengan tidak berangkatnya 41 orang ini, maka calon haji yang diberangkatkan hari ini menjadi 319 orang.
"Kita sudah berusaha agar visa 41 calon haji yang tergabung dalam kloter pertama ini bisa keluar, tetapi Kamis (20/8) malam kita tunggu, Pemerintah Arab Saudi belum juga bisa menerbitkan visanya," ujarnya.
Meski demikian, dia memastikan 41 calon haji yang gagal berangkat ini akan tetap diberangkatkan setelah visanya keluar. Untuk menyiasati keterlambatan pemberangkatan itu, pihaknya akan melakukan penggabungan antarkloter, yakni calon haji yang gagal berangkat sesuai jadwal kloter, akan diikutkan ke kloter berikutnya.
"Kekurangan kuota jemaah di kloter pertama akan kita siasati dengan mengikutkan kloter berikutnya yang visanya sudah keluar. Jadi kloter pertama yang tidak bisa ikut kita gabung dengan kloter dua, begitu seterusnya," jelas Sulaiman.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB H Maad Umar mengatakan secara keseluruh kuota jemaah haji NTB sebanyak 3.596 orang. Dari jumlah itu yang sudah terkonfirmasi memiliki paspor dari Kementerian Agama sebanyak 3.486 orang.
"Kalaupun ada visa yang belum keluar itu ada di Pemerintah Arab Saudi," ujarnya.
Dia menuturkan, persoalan jemaah yang belum mendapatkan visa ini tidak hanya terjadi di kloter pertama, melainkan juga terdapat di kloter lainnya. Karena, pada awalnya, untuk kloter pertama, kedua, dan ketiga, Kementerian Agama pada Selasa (18/8) mengonfirmasi seluruh visa bagi calon haji NTB sudah terpenuhi dengan diikuti kedatangan paspor jemaah haji.
Kemudian, pada hari berikutnya berkembang persoalan visa juga terdapat di kloter lainnya selain di kloter pertama. Bahkan, dia menyebutkan ada 300 calon haji asal NTB terancam belum bisa berangkat karena tidak memiliki visa yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi.
"Setiap kabupaten/kota ada jemaahnya yang kekurangan, tidak memiliki visa," ujarnya.
Dia mengatakan, sesuai aturan minimal lima hari sebelum pemberangkatan seluruh visa sudah harus keluar. Namun, kendati ada visa yang belum keluar, dia memastikan jemaah haji yang tidak bisa berangkat di kloternya akan diberangkatkan melalui kloter berikutnya.
"Jadi sebetulnya bukan tidak berangkat, hanya tertunda saja. Karena mereka yang tidak berangkat hari ini akan tetap berangkat di kloter berikutnya. Untuk itu, bagi yang sudah berada di asrama haji akan tetap di sana sambil menunggu visa keluar," katanya.
Meski begitu, Maad Umar tidak bisa menjanjikan kapan visa dari Pemerintah Arab Saudi bisa diterbitkan. Namun yang pasti dia meminta semua jemaah haji untuk tetap bersabar.
"Yang jelas kepastian visa keluar mudah-mudahan dalam waktu dekat ini," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015