Bantuan ini berasal dari dana APBD dan bahkan provinsi juga menerima bantuan pompa air dari APBN."

Mamuju (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat menyatakan produksi tanaman holtikultura di provinsi itu terancam turun akibat musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

"Akibat kemarau yang melanda Sulbar ini, saya memperkirakan beberapa wilayah produksi tanaman hortikultura dan pangan di Sulbar akan mengalami kekeringan, bahkan berkemungkinan mengalami puso," kata Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Sulbar Audia di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan tanaman hortikultura dan padi dari golongan pangan paling terkena dampak kemarau.

"Ini dikarenakan tanaman hortikultura dan padi merupakan jenis tanaman yang membutuhkan banyak air. Nah, jika kemarau melanda maka itu akan menjadi ancaman bagi petani," ungkapnya.

Menghadapi kondisi ini, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulbar telah mempersiapkan bantuan pompa air untuk lahan produksi tanaman yang mengalami kekeringan.

"Bantuan ini berasal dari dana APBD dan bahkan provinsi juga menerima bantuan pompa air dari APBN," jelasnya.

Audia menambahkan, langkah antisipasi lain yang dilakukan petani tanaman holtikultura adalah dengan cara membeli air tangki secara swadaya.

"Yang jelas, pemerintah akan melakukan langkah antisipasi secara terus menerus agar produksi tanaman holtikultura tidak jebol," kata dia.

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015