Jakarta (ANTARA News) - Komisi V DPR RI menyayangkan adanya pergantian nama 11 manifesto pesawat Trigana Air, yang mengalami kecelakaan menabrak gunung di Oksibil, Papua, pekan lalu.

"Adanya 11 manifesto yang berganti nama, sangat disayangkan. Itu harus diberi sanksi dan kita minta maskapai bertanggung jawab," kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis dalam rapat kerja komisi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perhubungan di Gedung DPR/MPR di Jakarta, Kamis.

Komisi V DPR RI juga meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera menganalisa kotak hitam pesawat Trigana Air.

"Kita apresiasi Basarnas karena dalam waktu 48 jam sudah temukan dan evakuasi korban. Kita minta KNKT secepatnya menganalisa kotak hitam," katanya.

Hari ini, sejumlah anggota Komsi V DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Jayapura terkait peristiwa Trigana Air.

"Rapat ini mendadak, sebelumnya diagendakan tanggal 31 Agustus, tapi batal dan dilaksanakan hari ini. Tapi saat bersamaan, sebagian anggota Komisi V DPR RI ke Jayapura, Papua," imbuh Fary.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015