Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan Australia menjadi salah satu fokus baru pemasaran investasi Indonesia guna mencapai target realisasi investasi sebesar Rp3.500 triliun dalam lima tahun ke depan.
"Australia menjadi salah satu fokus pemasaran investasi Indonesia, menambah lima negara lainnya yakni Singapura, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan," kata Franky dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Selain Australia, BKPM juga menambah negara fokus baru pemasaran investasi Indonesia yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab serta negara-negara Timur Tengah lainnya dalam upaya meningkatkan realisasi investasi.
Berdasarkan data BKPM, selama kurun waktu 2010 hingga Semester I 2015, total realisasi investasi Australia mencapai 1,9 miliar dolar AS.
Australia menduduki peringkat ke-12 sebagai penyumbang investasi di Indonesia.
Sebanyak 42 persen investasi Australia merupakan investasi di bidang kimia dasar, barang kimia dan farmasi, diikuti oleh 41 persen investasi pertambangan, dan 4 persen investasi di bidang industri logam dasar.
Dubes RI untuk Australia dan Republik Vanuatu Nadjib Riphat Kesoema mengatakan, pengusaha Australia harus mulai lebih berani mengambil resiko dan melakukan investasi di Indonesia.
Menurut dia, selama ini, kalangan pebisnis Australia lebih banyak melakukan perdagangan dan dinilai sangat berhati-hati dalam melakukan investasi.
"Jadi karakteristik pengusaha Australia yang risk adverse membuat mereka seringkali ketinggalan dengan investor-investor di negara-negara seperti Jepang dan RRT dalam mengambil keputusan berinvestasi," katanya.
Masalah tersebut, menurut Nadjib, disebabkan oleh ketidakpahaman budaya kedua negara.
"Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Singapura beberapa waktu lalu menekankan pentingnya untuk tetap melakukan investasi meskipun dalam keadaan krisis," ujarnya.
Sebelumnya, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp3.500 triliun dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Untuk mencapai target realisasi tersebut, BKPM tetap mempertahankan lima sektor yang menjadi fokus pemasaran investasi yaitu infrastruktur, industri, pertanian, maritim, serta pariwisata dan kawasan.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015